KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Lambannya penjualan mobil di 2019 diperkirakan mempengaruhi pasar industri otomotif nasional di tahun depan. Tahun 2020 diprediksi belum terdapat lonjakan yang signifikan. Davy J Tuilan, COO PT Maxindo Renault Indonesia mengatakan adanya ancaman resesi global dan gejolak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China sedikit banyak turut mempengaruhi industri otomotif seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun peluang masih ada, asal pelaku industri dapat menangkapnya dengan baik sert didukung dengan regulasi yang tepat sasaran. Baca Juga: Harga Datsun Go dan Go+ seken dijual mulai Rp 65 jutaan, minat? Misalnya regulasi terkait pajak emisi gas buang, menurut Davy bagi kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) yang masih tinggi kadar emisinya tentu mempengaruhi kenaikan harga jual mobil tersebut. "Ini bakal memperlambat pertumbuhan otomotif. Kecuali regulasi ini dibarengi mempermudah syarat-syarat untuk kredit kendaraan," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/12). Kemungkinan ada temporary shock di pasar, sebab hampir 60% pasar mobil nasional punya segmen harga dibawah Rp 200 juta. Namun demikian Davy meyakini efeknya tidak akan lama, dan seiring kenaikan pendapatan masyarakat akan memicu kenaikan permintaan kendaraan roda empat tersebut meski ada kenaikan harga. Selama ini pasar mobil Indonesia berada pada level 1 juta unit per tahunnya, kondisi ini dinilai cukup stabil sampai tahun depan. Hanya saja dengan catatan, kata Davy, para Agen Pemegang Merek (APM) masih terus menstimulisasi pasar dengan meluncurkan beragam produk atau model baru. Adapun momen akhir tahun dimana ada libur natal dan tahun baru diperkirakan masih menjadi high season bagi penjualan mobil, sayangnya terkait target sampai akhir tahun ini APM Renault Maxindo belum dapat merincikannya. Yang jelas sampai akhir Oktober 2019 ini volume penjualan mobil perusahaan telah mencapai angka 181 unit. Baca Juga: Wow, Toyota Fortuner dan Innova didiskon sampai puluhan juta rupiah Mayoritas penjualan didominasi oleh Sport Utility Vehicle (SUV) Koleos Signatute sebanyak 135 unit. Adapun di tahun depan Renault Maxindo bakal meluncurkan model dan varian baru lainnya untuk merangsang pasar. Saat ini APM tengah fokus menggarap segmen mobil seven seater yakni Renault Triber. Dimana di Indonesia, pemesanan Renault Triber telah mencapai 1.400 unit per akhir Oktober 2019 dan diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Harganya diketahui sekitar Rp133 juta on the road Jakarta. Di kuartal kedua 2020 nanti rencananya varian Renault Triber automatic bakal diperkenalkan di Indonesia.
Perang dagang bakal berpengaruh terhadap bisnis otomotif di 2020
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Lambannya penjualan mobil di 2019 diperkirakan mempengaruhi pasar industri otomotif nasional di tahun depan. Tahun 2020 diprediksi belum terdapat lonjakan yang signifikan. Davy J Tuilan, COO PT Maxindo Renault Indonesia mengatakan adanya ancaman resesi global dan gejolak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China sedikit banyak turut mempengaruhi industri otomotif seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun peluang masih ada, asal pelaku industri dapat menangkapnya dengan baik sert didukung dengan regulasi yang tepat sasaran. Baca Juga: Harga Datsun Go dan Go+ seken dijual mulai Rp 65 jutaan, minat? Misalnya regulasi terkait pajak emisi gas buang, menurut Davy bagi kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) yang masih tinggi kadar emisinya tentu mempengaruhi kenaikan harga jual mobil tersebut. "Ini bakal memperlambat pertumbuhan otomotif. Kecuali regulasi ini dibarengi mempermudah syarat-syarat untuk kredit kendaraan," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/12). Kemungkinan ada temporary shock di pasar, sebab hampir 60% pasar mobil nasional punya segmen harga dibawah Rp 200 juta. Namun demikian Davy meyakini efeknya tidak akan lama, dan seiring kenaikan pendapatan masyarakat akan memicu kenaikan permintaan kendaraan roda empat tersebut meski ada kenaikan harga. Selama ini pasar mobil Indonesia berada pada level 1 juta unit per tahunnya, kondisi ini dinilai cukup stabil sampai tahun depan. Hanya saja dengan catatan, kata Davy, para Agen Pemegang Merek (APM) masih terus menstimulisasi pasar dengan meluncurkan beragam produk atau model baru. Adapun momen akhir tahun dimana ada libur natal dan tahun baru diperkirakan masih menjadi high season bagi penjualan mobil, sayangnya terkait target sampai akhir tahun ini APM Renault Maxindo belum dapat merincikannya. Yang jelas sampai akhir Oktober 2019 ini volume penjualan mobil perusahaan telah mencapai angka 181 unit. Baca Juga: Wow, Toyota Fortuner dan Innova didiskon sampai puluhan juta rupiah Mayoritas penjualan didominasi oleh Sport Utility Vehicle (SUV) Koleos Signatute sebanyak 135 unit. Adapun di tahun depan Renault Maxindo bakal meluncurkan model dan varian baru lainnya untuk merangsang pasar. Saat ini APM tengah fokus menggarap segmen mobil seven seater yakni Renault Triber. Dimana di Indonesia, pemesanan Renault Triber telah mencapai 1.400 unit per akhir Oktober 2019 dan diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Harganya diketahui sekitar Rp133 juta on the road Jakarta. Di kuartal kedua 2020 nanti rencananya varian Renault Triber automatic bakal diperkenalkan di Indonesia.