KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bauran kebijakan Bank Indonesia (BI) mulai terasa dampaknya pada kenaikan imbal hasil surat berharga negara (SBN) dan mendorong arus modal asing masuk ke dalam negeri dan turut memperkuat stabilitas rupiah. Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing yang masuk (capital inflow) ke pasar surat berharga negara (SBN) selama 2 Juli-12 Juli mencapai Rp 7,1 triliun. Sementara rata-rata suplai dollar Amerika Serikat (AS) dari korporasi mencapai US$ 500 juta-US$ 600 juta per hari. Meski begitu, ekonom menilai pelaku pasar harus tetap mewaspadai adanya arus dana keluar (capital outflow) yang berpotensi memberi tekanan pada rupiah ke depan. Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi mengatakan, beberapa investor asing masuk kembali ketika bursa saham dan harga SBN relatif terkoreksi menjadi lebih murah. Namun menurutnya, tidak bisa berharap capital inflow kali ini sekencang periode 2009-2011 silam saat harga saham-saham dan SBN jauh lebih murah dari saat ini.
Perang dagang bisa picu capital outflow, pelaku pasar harus tetap waspada
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bauran kebijakan Bank Indonesia (BI) mulai terasa dampaknya pada kenaikan imbal hasil surat berharga negara (SBN) dan mendorong arus modal asing masuk ke dalam negeri dan turut memperkuat stabilitas rupiah. Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing yang masuk (capital inflow) ke pasar surat berharga negara (SBN) selama 2 Juli-12 Juli mencapai Rp 7,1 triliun. Sementara rata-rata suplai dollar Amerika Serikat (AS) dari korporasi mencapai US$ 500 juta-US$ 600 juta per hari. Meski begitu, ekonom menilai pelaku pasar harus tetap mewaspadai adanya arus dana keluar (capital outflow) yang berpotensi memberi tekanan pada rupiah ke depan. Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi mengatakan, beberapa investor asing masuk kembali ketika bursa saham dan harga SBN relatif terkoreksi menjadi lebih murah. Namun menurutnya, tidak bisa berharap capital inflow kali ini sekencang periode 2009-2011 silam saat harga saham-saham dan SBN jauh lebih murah dari saat ini.