KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) bak pisau bermata dua. Perang dagang dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi Indonesia. Fadhil Hasan, Direktur Corporate Affairs Asian Agri mengatakan, perang dagang ini dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia meningkatkan ekspor minyak sawit. Pasalnya konsumsi minyak nabati China sangat tinggi, sementara China banyak mengimpor kedelai dari Amerika. “Amerika banyak mengekspor kedelai ke China. Sementara, dengan China meningkatkan tarifnya, kedelai lebih mahal di China. Ini kesempatan kita,” ujar Fadhil kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7). Fadhil juga mengatakan, kesempatan meningkatkan ekspor minyak sawit pun dapat dilakukan ke AS.
Perang Dagang buka peluang menggeber ekspor minyak sawit ke China
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) bak pisau bermata dua. Perang dagang dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi Indonesia. Fadhil Hasan, Direktur Corporate Affairs Asian Agri mengatakan, perang dagang ini dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia meningkatkan ekspor minyak sawit. Pasalnya konsumsi minyak nabati China sangat tinggi, sementara China banyak mengimpor kedelai dari Amerika. “Amerika banyak mengekspor kedelai ke China. Sementara, dengan China meningkatkan tarifnya, kedelai lebih mahal di China. Ini kesempatan kita,” ujar Fadhil kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7). Fadhil juga mengatakan, kesempatan meningkatkan ekspor minyak sawit pun dapat dilakukan ke AS.