KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perang tarif impor yang kian panas antara China dan Amerika Serikat (AS) mengancam perkembangan ekonomi China. Tanda-tanda perlambatan ekonomi China terlihat dari aktivitas ekonomi yang lebih lemah dari yang diperkirakan pada bulan Mei 2018. Kondisi itu di tengah pengetatan pinjaman berisiko yang menaikkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan konsumen di China. Turbulensi nilai mata uang yuan dan di bursa saham yang tengah terjadi membuat regulator China harus siaga menjaga pasar agar tidak kian tertekan. Bursa Hang Seng pada perdagangan Selasa (3/7) terkoreksi 1,41$ ke level 28.545,57 dibanding sehari sebelumnya. Sektor telekomunikasi terkoreksi paling dalam hingga 2,03% diikuti sektor konsumer turun 1,88% dan sektor minyak & gas terpangkas 1,58%. Sementara bursa Shanghai Composite Index naik tipis 0,41% ke level 2.786,80.
Perang dagang, Bursa China meriang
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perang tarif impor yang kian panas antara China dan Amerika Serikat (AS) mengancam perkembangan ekonomi China. Tanda-tanda perlambatan ekonomi China terlihat dari aktivitas ekonomi yang lebih lemah dari yang diperkirakan pada bulan Mei 2018. Kondisi itu di tengah pengetatan pinjaman berisiko yang menaikkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan konsumen di China. Turbulensi nilai mata uang yuan dan di bursa saham yang tengah terjadi membuat regulator China harus siaga menjaga pasar agar tidak kian tertekan. Bursa Hang Seng pada perdagangan Selasa (3/7) terkoreksi 1,41$ ke level 28.545,57 dibanding sehari sebelumnya. Sektor telekomunikasi terkoreksi paling dalam hingga 2,03% diikuti sektor konsumer turun 1,88% dan sektor minyak & gas terpangkas 1,58%. Sementara bursa Shanghai Composite Index naik tipis 0,41% ke level 2.786,80.