KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga minyak kembali melejit pada hari ini. Di tengah Amerika Serikat (AS) dan China berunding untuk menyelesaikan kebuntuan perdagangan mereka, dan ketika pemangkasan produksi oleh Irganization Potrelum Exporting Countries (OPEC) dan non-OPEC menyeimbangkan pasokan Amerika yang melonjak. Mengutip laman Bloomberg pada Jumat (22/2) pukul 21.30 WIB dalam kontrak perdagangan AS harga minyak naik sebanyak 1,5% di New York ke level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan. Presiden AS, Donald Trump akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri (PM) China, Lie Hu pada hari Jumat (22/2) waktu setempat. Ketika dua ekonomi terbesar dunia berusaha menyelesaikan perbedaan mereka. Sementara stok minyak mentah AS telah meningkat selama lima minggu berturut-turut dan produksi telah melonjak ke rekornya yakni 12 juta barel per hari. Arab Saudi dan mitra OPEC lainya memangkas produksi menciptakan beberapa optimisme di antara para pedagang. Minyak telah naik tahun ini dengan OPEC dan dan non-OPEC memperkirakan 83% dari pengurangan output yang dijanjikan bulan lalu. Arab Saudi telah memotong lebih dari yang disepakati dan mengatakan mereka mengharapkan pasar minyak akan seimbang pada bulan April. Meski demikian, pertumbuhan pasokan Amerika menahan pandangan itu. Arab Saudi memenuhi pemotongan yang dijanjikan, dan saya tidak ragu mereka akan memenuhi janji untuk melakukan lebih banyak pemangkasan minyak. “Itu adalah dorongan produksi dari OPEC dan aksi jual ekuitas yang mendorong minyak turun selama kuartal keempat, dan sekarang membuat harga minyak berbalik baik,” Kata Bjarne Schieldrop, Kepala Analis Komoditas yang berbasis di Oslo SEB AB. Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik sebanyak 85 sen menjadi US$ 57,81 per barel di New York Mercantile Exchange dan diperdagangkan untuk US$ 57,68 per barel pada pukul 08.36 waktu setempat. Sedangkan dalam kontrak Brent untuk pengiriman April naik 43 sen menjadi US$ 67,50 per barel di ICE Futures Europe Exchage yang berbasis di London, dan telah naik US$ 1,25 per barelminggu ini. Pertemuan Trump dengan Liu He terdaftar pada jadwal harian Gedung Putih untuk 02:30 malam waktu setempat di Washington. Itu muncul setelah laporan bahwa negosiator sedang mengerjakan nota kesepahaman yang mencangkup pertanian, hambatan non-tarif, di aman akan menjadi dasar dari kesepakatan akhir. Bahkan ketika pembicaraan perdagangan meningkatkan sentimen investor, stok minyak mentah nasional AS naik menjadi 454,5 juta barel, tertinggi sejak November 2017.
Perang dagang dan OPEC jadi katalis utama harga minyak
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga minyak kembali melejit pada hari ini. Di tengah Amerika Serikat (AS) dan China berunding untuk menyelesaikan kebuntuan perdagangan mereka, dan ketika pemangkasan produksi oleh Irganization Potrelum Exporting Countries (OPEC) dan non-OPEC menyeimbangkan pasokan Amerika yang melonjak. Mengutip laman Bloomberg pada Jumat (22/2) pukul 21.30 WIB dalam kontrak perdagangan AS harga minyak naik sebanyak 1,5% di New York ke level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan. Presiden AS, Donald Trump akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri (PM) China, Lie Hu pada hari Jumat (22/2) waktu setempat. Ketika dua ekonomi terbesar dunia berusaha menyelesaikan perbedaan mereka. Sementara stok minyak mentah AS telah meningkat selama lima minggu berturut-turut dan produksi telah melonjak ke rekornya yakni 12 juta barel per hari. Arab Saudi dan mitra OPEC lainya memangkas produksi menciptakan beberapa optimisme di antara para pedagang. Minyak telah naik tahun ini dengan OPEC dan dan non-OPEC memperkirakan 83% dari pengurangan output yang dijanjikan bulan lalu. Arab Saudi telah memotong lebih dari yang disepakati dan mengatakan mereka mengharapkan pasar minyak akan seimbang pada bulan April. Meski demikian, pertumbuhan pasokan Amerika menahan pandangan itu. Arab Saudi memenuhi pemotongan yang dijanjikan, dan saya tidak ragu mereka akan memenuhi janji untuk melakukan lebih banyak pemangkasan minyak. “Itu adalah dorongan produksi dari OPEC dan aksi jual ekuitas yang mendorong minyak turun selama kuartal keempat, dan sekarang membuat harga minyak berbalik baik,” Kata Bjarne Schieldrop, Kepala Analis Komoditas yang berbasis di Oslo SEB AB. Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik sebanyak 85 sen menjadi US$ 57,81 per barel di New York Mercantile Exchange dan diperdagangkan untuk US$ 57,68 per barel pada pukul 08.36 waktu setempat. Sedangkan dalam kontrak Brent untuk pengiriman April naik 43 sen menjadi US$ 67,50 per barel di ICE Futures Europe Exchage yang berbasis di London, dan telah naik US$ 1,25 per barelminggu ini. Pertemuan Trump dengan Liu He terdaftar pada jadwal harian Gedung Putih untuk 02:30 malam waktu setempat di Washington. Itu muncul setelah laporan bahwa negosiator sedang mengerjakan nota kesepahaman yang mencangkup pertanian, hambatan non-tarif, di aman akan menjadi dasar dari kesepakatan akhir. Bahkan ketika pembicaraan perdagangan meningkatkan sentimen investor, stok minyak mentah nasional AS naik menjadi 454,5 juta barel, tertinggi sejak November 2017.