Perang dagang masih pengaruhi rupiah pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah masih dibayangi perang dagang pada pekan depan. Rupiah cenderung stagnan pada hari terakhir perdagangan pekan lalu.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (29/3) rupiah ditutup stagnan di level Rp 14.242 per dollar Amerika Serikat (AS). Sepekan, rupiah melemah 0,55% dibanding pekan sebelumnya di level Rp 14.163 per dollar AS.

Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia, mata uang Garuda terdepresiasi 0,07% menjadi Rp 14.244 per dollar AS. Sementara dalam sepekan rupiah melemah 0,61% dibandingkan pekan sebelumnya di level Rp 14.157 per dollar AS.


Analis Monex Investindo Futures, Ahmad Yudiawan mengatakan, setelah perundingan yang semakin positif, yang kurang tinggal pertemuan Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian damai dagang. Awalnya pertemuan tersebut dijadwalkan pada akhir Maret, tetapi kabar terakhir menyebutkan ada penundaan sampai Juni.

Akan tetapi, dollar AS mampu menahan pelemahannya seiring dengan obligasi AS yang menguat. “Obligasi AS menguat, dollar AS rebound di posisi naik,” kata Ahmad kepada Kontan, Jumat (1/4).

Isu resesi AS begitu bertebaran pekan lalu. Ahmad menilai resesi AS masih jauh karena belum ada faktor penting yang bisa berdampak langsung.

Ia menambahkan pekan depan pelaku pasar masih menghindari aset berisiko. Ditambah harga minyak global saat ini sedang mengalami kenaikan akibat kabar produksi minyak AS yang tumbuh.

Ahmad meramal pada perdagangan Senin (1/4) mata uang Garuda akan berada di kisaran Rp 14.000-Rp 14.380 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati