KONTAN.CO.ID - Jakarta. Perkembangan utang luar negeri dan aliran modal asing di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2019 melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perlambatan utang luar negeri dan aliran modal asing ini sejalan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi global yang hanya mencapai 2,4%. World Bank mencatat utang luar negeri dan aliran modal asing tahun 2019 merupakan yang terendah sejak krisis keuangan tahun 2008. Selain faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi, rendahnya utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tahun 2019 juga karena meningkatnya hambatan perdagangan, perang dagang dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Pertumbuhan utang luar negeri dan arus modal asing juga tertekan oleh pertumbuhan produktivitas yang rendah dan grafik demografi yang menua. Ketidakpastian kebijakan yang meningkat membebani perdagangan internasional dan kepercayaan investor, dan prospek yang lemah menyebabkan penurunan sebagian besar harga komoditas.
Perang dagang tahun 2019 melemahkan laju utang dan arus modal asing
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Perkembangan utang luar negeri dan aliran modal asing di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2019 melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perlambatan utang luar negeri dan aliran modal asing ini sejalan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi global yang hanya mencapai 2,4%. World Bank mencatat utang luar negeri dan aliran modal asing tahun 2019 merupakan yang terendah sejak krisis keuangan tahun 2008. Selain faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi, rendahnya utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tahun 2019 juga karena meningkatnya hambatan perdagangan, perang dagang dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Pertumbuhan utang luar negeri dan arus modal asing juga tertekan oleh pertumbuhan produktivitas yang rendah dan grafik demografi yang menua. Ketidakpastian kebijakan yang meningkat membebani perdagangan internasional dan kepercayaan investor, dan prospek yang lemah menyebabkan penurunan sebagian besar harga komoditas.