Pemandangan berbeda terlihat di pusat pertokoan mewah di Shanghai, China. Tidak cuma memajang barang mewah di etalase, berbagai tawaran "Sale" terpampang memenuhi sudut-sudut pertokoan. Sejak pertengahan tahun ini, wajah industri barang mewah Negeri Tiongkok memang berubah. Perang diskon menjadi pemandangan lumrah yang menghiasi deretan pertokoan elite. Contohnya, sepatu kulit merek Salvatore Ferragamo Carla dijual dengan harga diskon 40% menjadi CNY 3.120 (US$ 507) di peritel online Xiu.com. Harga jual ini lebih rendah dari harga yang dibanderol toko di Eropa. Di gerai Gucci di Shanghai, tas jinjing perempuan mendapat potongan harga 30% menjadi CNY 12.000. Fenomena perang diskon barang mewah sebenarnya merupakan hal langka di Tiongkok. Sebab, kaum tajir di negara itu merupakan konsumen paling royal. Hitungan firma konsultan Bain & Company, konsumen China merupakan pembeli sepertiga dari industri barang mewah secara global sepanjang tahun 2013. Daya beli yang kuat juga membuat konsumen China menyandang predikat pembeli paling royal.
Perang diskon barang mewah mewabah di Tiongkok
Pemandangan berbeda terlihat di pusat pertokoan mewah di Shanghai, China. Tidak cuma memajang barang mewah di etalase, berbagai tawaran "Sale" terpampang memenuhi sudut-sudut pertokoan. Sejak pertengahan tahun ini, wajah industri barang mewah Negeri Tiongkok memang berubah. Perang diskon menjadi pemandangan lumrah yang menghiasi deretan pertokoan elite. Contohnya, sepatu kulit merek Salvatore Ferragamo Carla dijual dengan harga diskon 40% menjadi CNY 3.120 (US$ 507) di peritel online Xiu.com. Harga jual ini lebih rendah dari harga yang dibanderol toko di Eropa. Di gerai Gucci di Shanghai, tas jinjing perempuan mendapat potongan harga 30% menjadi CNY 12.000. Fenomena perang diskon barang mewah sebenarnya merupakan hal langka di Tiongkok. Sebab, kaum tajir di negara itu merupakan konsumen paling royal. Hitungan firma konsultan Bain & Company, konsumen China merupakan pembeli sepertiga dari industri barang mewah secara global sepanjang tahun 2013. Daya beli yang kuat juga membuat konsumen China menyandang predikat pembeli paling royal.