Perang Gaza Berpotensi Meluas Pasca Terbunuhnya Pemimpin Hamas di Lebanon



KONTAN.CO.ID - Wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, dinyatakan terbunuh dalam sebuah serangan drone Israel di kota Beirut, Lebanon, pada hari Selasa (2/1) waktu setempat. Insiden ini diprediksi akan memperluas perang Gaza.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan pembunuhan apa pun di tanah Lebanon dan bersumpah akan memberikan reaksi keras jika peringatan itu tidak diindahkan.

Tak lama setelah insiden yang menewaskan Al-Arouri, Hizbullah mengatakan bahwa mereka telah menargetkan sekelompok tentara Israel di sekitar Marj dengan rudal.


Baca Juga: Militer Israel Menyerang Beberapa Target di Suriah dan Lebanon

Al-Arouri adalah pemimpin politik senior Hamas pertama yang terbunuh sejak Israel melancarkan serangan sejak bulan Oktober 2023.

Mengutip Reuters, juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa pasukan Israel berada dalam kesiapan tinggi dan siap menghadapi skenario apa pun.

"Hal terpenting yang ingin kami sampaikan malam ini adalah kami fokus dan tetap fokus memerangi Hamas," kata Hagari.

Baca Juga: Usai Tewaskan Pimpinan Hamas di Libanon, Israel: Kami Siap Hadapi Skenario Apa Pun

Berpotensi Memperluas Wilayah Konflik

Israel telah lama menuduh Al-Arouri melakukan serangan mematikan terhadap warga Israel. Di sisi lain, pejabat Hamas lain mengatakan bahwa Al-Arouri memiliki peran vital dalam proses negosiasi yang dilakukan oleh Qatar dan Mesir mengenai penyelesaian perang Gaza dan pembebasan sandera.

Al-Arouri merupakan salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Izz-el-Deen al-Qassam. Israel meyakini bahwa Al-Arouri adalah sosok yang memerintahkan dan mengawasi serangan Hamas di Tepi Barat yang diduduki Israel selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Militer AS Tenggelamkan Tiga Perahu dan Bunuh Sepuluh Militan Houthi di Laut Merah

Nasser Kanaani, juru bicara kementerian luar negeri Iran, pendukung utama Hamas dan Hizbullah, mengatakan bahwa tewasnya Al-Arouri akan memicu konflik lain, tidak hanya di Palestina tapi juga di kawasan.

"Pembunuhan ini tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan penjajah Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan ini dan di antara semua pencari kebebasan di seluruh dunia," kata Kanaani.

Ratusan warga Palestina dikabarkan telah turun ke jalan Ramallah dan kota-kota lain di Tepi Barat untuk mengutuk pembunuhan Al-Arouri sambil meneriakkan seruan untuk balas dendam.