JAKARTA. Perbankan makin tergiur menyalurkan kredit untuk kepemilikan rumah (KPR) dan Apartemen (KPA). Bank melihat sektor ini masih menguntungkan, kendati beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) mengingatkan agar bankir berhati-hati dengan sektor ini karena rawan dengan guncangan kenaikan harga berbagai jenis kebutuhan dan suku bunga. Tengok saja dua bank plat merah yang masih beradu kuat menyalurkan kredit KPR dan KPA yaitu PT Bank Mandiri Tbk dan Bank BRI Tbk. Target mereka adalah orang kaya di perkotaan yang ingin punya tempat tinggal atau sekadar investasi. Sepanjang tahun ini Bank Mandiri ingin menggenjot KPR dan KPA sebesar Rp 10 triliun. Meski realisasi hingga Semester I 2008 baru mencapai Rp 3,2 triliun. BRI juga demikian. Mereka menargetkan penyaluran kredit untuk sektor yang sama tahun ini sebesar Rp 4 triliun. Padahal realisasi pada semester I ini sudah mencapai Rp 2,3 triliun. Untuk mencapai target itu dua bank besar ini menggandeng developer besar. Kamis (7/8) Bank Mandiri menggandeng Grup Lippo untuk penyaluran KPA di proyek The St Moritz Penthouses and Residences. The St Moritz Penthouses and Residences di Jakarta. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo bilang, Bank Mandiri juga telah menjalin kerjasama pembiayaan KPA di berbagai proyek properti milik Grup Lippo lainnya seperti Kemang Village di Jakarta dan City of Tomorrow di Surabaya. Selain itu, Mandiri juga menjalin bekerjasama 300 pengembang lain untuk melakukan pembiayaan sekitar 400 proyek rumah dan apartemen. Agus tetap optimistis KPR dan KPA tidak akan menjadi kredit seret. Sedangkan BRI kemarin juga menggandeng Perum Perumnas dan PT Wika Realty. Direktur Konsumer BRI A. Toni Soetirto mengaku, BRI menggenjot KPR dan KPA sejak 2007 lalu. "Bukan berarti kami meninggalkan kredit kecil yang menjadi fokus bisnis kami selama bertahun-tahun. Kami hanya ingin memberikan pelayanan untuk semua lapisan masyarakat," kilah Toni. Kepala Divisi Kredit Konsumer BRI Joice F. Rosandi menambahkan, sampai saat ini, BRI sudah bekerjasama dengan ratusan pengembang untuk 170 proyek baik KPR maupun KPA di seluruh Indonesia. "Sampai akhir tahun, kami berharap bisa tambah sebanyak-banyaknya," tandas Joice.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perang Mandiri dan BRI
JAKARTA. Perbankan makin tergiur menyalurkan kredit untuk kepemilikan rumah (KPR) dan Apartemen (KPA). Bank melihat sektor ini masih menguntungkan, kendati beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) mengingatkan agar bankir berhati-hati dengan sektor ini karena rawan dengan guncangan kenaikan harga berbagai jenis kebutuhan dan suku bunga. Tengok saja dua bank plat merah yang masih beradu kuat menyalurkan kredit KPR dan KPA yaitu PT Bank Mandiri Tbk dan Bank BRI Tbk. Target mereka adalah orang kaya di perkotaan yang ingin punya tempat tinggal atau sekadar investasi. Sepanjang tahun ini Bank Mandiri ingin menggenjot KPR dan KPA sebesar Rp 10 triliun. Meski realisasi hingga Semester I 2008 baru mencapai Rp 3,2 triliun. BRI juga demikian. Mereka menargetkan penyaluran kredit untuk sektor yang sama tahun ini sebesar Rp 4 triliun. Padahal realisasi pada semester I ini sudah mencapai Rp 2,3 triliun. Untuk mencapai target itu dua bank besar ini menggandeng developer besar. Kamis (7/8) Bank Mandiri menggandeng Grup Lippo untuk penyaluran KPA di proyek The St Moritz Penthouses and Residences. The St Moritz Penthouses and Residences di Jakarta. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo bilang, Bank Mandiri juga telah menjalin kerjasama pembiayaan KPA di berbagai proyek properti milik Grup Lippo lainnya seperti Kemang Village di Jakarta dan City of Tomorrow di Surabaya. Selain itu, Mandiri juga menjalin bekerjasama 300 pengembang lain untuk melakukan pembiayaan sekitar 400 proyek rumah dan apartemen. Agus tetap optimistis KPR dan KPA tidak akan menjadi kredit seret. Sedangkan BRI kemarin juga menggandeng Perum Perumnas dan PT Wika Realty. Direktur Konsumer BRI A. Toni Soetirto mengaku, BRI menggenjot KPR dan KPA sejak 2007 lalu. "Bukan berarti kami meninggalkan kredit kecil yang menjadi fokus bisnis kami selama bertahun-tahun. Kami hanya ingin memberikan pelayanan untuk semua lapisan masyarakat," kilah Toni. Kepala Divisi Kredit Konsumer BRI Joice F. Rosandi menambahkan, sampai saat ini, BRI sudah bekerjasama dengan ratusan pengembang untuk 170 proyek baik KPR maupun KPA di seluruh Indonesia. "Sampai akhir tahun, kami berharap bisa tambah sebanyak-banyaknya," tandas Joice.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News