MANILA. Filipina memilih untuk menahan diri dan tidak bergabung dalam perang mata uang yang dimulai oleh China. Gubernur bank sentral Filipina Amando Tetangco bilang, dia akan tetap mempertahankan kebijakan moneter dan mata uang yang berlaku saat ini. "Jika Anda bertanya, apakah kami harus melakukan devaluasi terhadap peso? Lagipula, saat ini sudah terjadi perang mata uang," kata Tetangco. Dia menjekaskan, dengan mempertimbangkan pasar domestik, belum ada alasan bagi bank sentral Filipina untuk mendevaluasi mata uang mereka. Sejumlah negara lain sudah mengekor langkah China tersebut pada Agustus lalu. Beberapa di antaranya yakni Vietnam dan Kazakhstan. Tekanan juga dirasakan oleh negara-negara yang menjadi partner dagang China.
Perang mata uang, Filipina pilih menahan diri
MANILA. Filipina memilih untuk menahan diri dan tidak bergabung dalam perang mata uang yang dimulai oleh China. Gubernur bank sentral Filipina Amando Tetangco bilang, dia akan tetap mempertahankan kebijakan moneter dan mata uang yang berlaku saat ini. "Jika Anda bertanya, apakah kami harus melakukan devaluasi terhadap peso? Lagipula, saat ini sudah terjadi perang mata uang," kata Tetangco. Dia menjekaskan, dengan mempertimbangkan pasar domestik, belum ada alasan bagi bank sentral Filipina untuk mendevaluasi mata uang mereka. Sejumlah negara lain sudah mengekor langkah China tersebut pada Agustus lalu. Beberapa di antaranya yakni Vietnam dan Kazakhstan. Tekanan juga dirasakan oleh negara-negara yang menjadi partner dagang China.