SINGAPURA. Seperti roller coaster, mata uang Asia masih akan bergerak volatile sepanjang 2012. Tarik menarik antara nilai tukar yuan, yen dan dollar Amerika Serikat (AS) akan mendominasi pergerakan mata uang Asia. Tahun ini, Jepang diprediksi masih berusaha keras membendung penguatan yen. China yang terlibat perang mata uang dengan Amerika pun diyakini masih enggan melepas peg mata uang. Kedua mata uang ini setidaknya sudah menguat 5% terhadap dollar AS pada 2011. Yuan dan yen menjadi gambaran bahwa pemerintah Asia memiliki dilema besar dalam menjaga nilai tukar mata uang. Jika mata uang menguat, nilai ekspor akan tergerus. Imbasnya para eksportir berteriak dan bisa memacu perlambatan ekonomi. Sebaliknya, jika mata uang dibiarkan melemah, akan mempengaruhi daya beli masyarakat dan menyebabkan inflasi.
Perang mata uang masih akan terjadi tahun ini
SINGAPURA. Seperti roller coaster, mata uang Asia masih akan bergerak volatile sepanjang 2012. Tarik menarik antara nilai tukar yuan, yen dan dollar Amerika Serikat (AS) akan mendominasi pergerakan mata uang Asia. Tahun ini, Jepang diprediksi masih berusaha keras membendung penguatan yen. China yang terlibat perang mata uang dengan Amerika pun diyakini masih enggan melepas peg mata uang. Kedua mata uang ini setidaknya sudah menguat 5% terhadap dollar AS pada 2011. Yuan dan yen menjadi gambaran bahwa pemerintah Asia memiliki dilema besar dalam menjaga nilai tukar mata uang. Jika mata uang menguat, nilai ekspor akan tergerus. Imbasnya para eksportir berteriak dan bisa memacu perlambatan ekonomi. Sebaliknya, jika mata uang dibiarkan melemah, akan mempengaruhi daya beli masyarakat dan menyebabkan inflasi.