NEW YORK. Strategi Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk memompa produksi minyak mereka besar-besaran di tengah anjloknya harga minyak akhirnya terbayar: industri minyak AS mulai ketar-ketir. Hal ini tampak pada ulasan bulanan yang dirilis International Energy Agency (IEA) pada Rabu (12/8) kemarin. Menurut IEA, suplai minyak dari negara-negara non-OPEC akan melambat secara dramatis pada tahun depan dan akan mengalami kontraksi pertama sejak 2008. Riset yang sama menunjukkan, produsen minyak Amerika akan mengalami pukulan terbesar karena sejumlah produsen minyak akan memikirkan kembali prioritas mereka dan memangkas tingkat produksi.
Perang minyak, OPEC pemenangnya!
NEW YORK. Strategi Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk memompa produksi minyak mereka besar-besaran di tengah anjloknya harga minyak akhirnya terbayar: industri minyak AS mulai ketar-ketir. Hal ini tampak pada ulasan bulanan yang dirilis International Energy Agency (IEA) pada Rabu (12/8) kemarin. Menurut IEA, suplai minyak dari negara-negara non-OPEC akan melambat secara dramatis pada tahun depan dan akan mengalami kontraksi pertama sejak 2008. Riset yang sama menunjukkan, produsen minyak Amerika akan mengalami pukulan terbesar karena sejumlah produsen minyak akan memikirkan kembali prioritas mereka dan memangkas tingkat produksi.