JAKARTA. Rencana pemberlakuan tarif referensi bagi asuransi properti masih jauh panggang dari api. Akibatnya, saat ini, perang tarif antar penyedia asuransi properti masih berlangsung. Agar perang harga cepat berakhir, industri asuransi telah meminta pemerintah segera merealisasikan rencana pemanfaatan data yang disusun Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN). “Penerapan data BPPDAN bisa menurunkan loss ratio perusahaan reasuransi,” kata Kocu Andre Hutagalung, Division Head Reasuransi Indonesia (Reindo), Selasa (10/11). BPPDAN adalah lembaga yang mengelola data statistik asuransi kebakaran. Badan ini dibentuk berdasarkan Surat Keputuan Dewan Asuransi Indonesia yang kini bernama Federasi Asosiasi Perasuransian Indonesia (FAPI).
Perang Tarif Asuransi Properti Marak
JAKARTA. Rencana pemberlakuan tarif referensi bagi asuransi properti masih jauh panggang dari api. Akibatnya, saat ini, perang tarif antar penyedia asuransi properti masih berlangsung. Agar perang harga cepat berakhir, industri asuransi telah meminta pemerintah segera merealisasikan rencana pemanfaatan data yang disusun Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN). “Penerapan data BPPDAN bisa menurunkan loss ratio perusahaan reasuransi,” kata Kocu Andre Hutagalung, Division Head Reasuransi Indonesia (Reindo), Selasa (10/11). BPPDAN adalah lembaga yang mengelola data statistik asuransi kebakaran. Badan ini dibentuk berdasarkan Surat Keputuan Dewan Asuransi Indonesia yang kini bernama Federasi Asosiasi Perasuransian Indonesia (FAPI).