Dari tahun ke tahun, bisnis pembiayaan sepeda motor selalu diselimuti perang tarif. Tak terkecuali dengan tahun 2010. Bahkan, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) meramalkan, perang tarif bakal semakin ramai. Tahun-tahun yang lalu, perusahaan pembiayaan atau multifinance banting harga dalam menarik konsumen. Khususnya dalam penetapan besaran uang muka atau down payment (DP). Cukup dengan menyetor duit Rp 300.000 – Rp 500.000, konsumen bisa membawa sepeda motor baru. “Perang tarif tidak akan berhenti, bahkan akan semakin ramai,” kata Wiwie Kurnia, Ketua APPI, kemarin. Padahal, perang tarif juga akan berdampak negatif bagi multifinance. Karena, hal itu akan memicu kenaikan kredit macet. “Tapi, perang tarif sulit dihentikan, kecuali dari konsumennya sendiri,” kata Wiwie.Wiwie berharap, konsumen tidak tergiur dengan tawaran DP yang rendah. Mengingat, itu hanyalah bagian dari strategi promosi perusahaan multifinance. “Promosi memang selalu terlihat menarik, tapi konsumen harus cermat memilih,” kata Wiwie. Hingga 2009 kemarin, total pembiayaan multifinance mencapai Rp 142,54 triliun. Diperkirakan, 2010 ini, pembiayaan akan meningkat mencapai Rp 170 miliar dan aset perusahaan multifinance bisa berkembang menjadi Rp 200 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perang Tarif Pembiayan Motor Makin Seru
Dari tahun ke tahun, bisnis pembiayaan sepeda motor selalu diselimuti perang tarif. Tak terkecuali dengan tahun 2010. Bahkan, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) meramalkan, perang tarif bakal semakin ramai. Tahun-tahun yang lalu, perusahaan pembiayaan atau multifinance banting harga dalam menarik konsumen. Khususnya dalam penetapan besaran uang muka atau down payment (DP). Cukup dengan menyetor duit Rp 300.000 – Rp 500.000, konsumen bisa membawa sepeda motor baru. “Perang tarif tidak akan berhenti, bahkan akan semakin ramai,” kata Wiwie Kurnia, Ketua APPI, kemarin. Padahal, perang tarif juga akan berdampak negatif bagi multifinance. Karena, hal itu akan memicu kenaikan kredit macet. “Tapi, perang tarif sulit dihentikan, kecuali dari konsumennya sendiri,” kata Wiwie.Wiwie berharap, konsumen tidak tergiur dengan tawaran DP yang rendah. Mengingat, itu hanyalah bagian dari strategi promosi perusahaan multifinance. “Promosi memang selalu terlihat menarik, tapi konsumen harus cermat memilih,” kata Wiwie. Hingga 2009 kemarin, total pembiayaan multifinance mencapai Rp 142,54 triliun. Diperkirakan, 2010 ini, pembiayaan akan meningkat mencapai Rp 170 miliar dan aset perusahaan multifinance bisa berkembang menjadi Rp 200 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News