Perangi KKN, OJK teken pakta integritas



JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menandatangani pakta integritas dengan Komisi Pengawas Korupsi (KPK). Hal ini dilakukan agar pekerja di OJK bisa menjalankan tugas dan fungsi sesuai aturan yang berlaku.

Pakta integritas merupakan dokumen pernyataan tertulis yang intinya menyebut bahwa pejabat dan staf yang menandatanganinya akan senantiasa menjunjung tinggi integritas dan kejujuran. Serta juga memerangi berbagai perilaku tercela seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Kami harus kedepankan profesionalisme. Dunia kita di industri keuangan sangat menuntut profesionalisme tinggi. Tanpa profesionalisme yang memadai, kami akan sulit mengejar perkembangan industri keuangan yang terus dinamis," kata ketua OJK Muliaman Darmansyah Hadad di Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (21/2).


Muliaman menegaskan, OJK harus terus memberikan profesionalismenya agar terus bisa memberikan arahan kondisi industri keuangan khususnya di 10 tahun mendatang.

Pihaknya juga mengajak kepada seluruh pejabat dan pegawai di bawahnya untuk secara sungguh-sungguh menjalankan seluruh nilai strategis OJK dalam aktivitas kesehariannya. Nilai-nilai strategis OJK tersebut merupakan nilai utama yang menjadi karakter dari segenap insan OJK, yang tidak hanya sekadar diucapkan dan ditandatangani.

Muliaman juga menegaskan bahwa Pakta Integritas yang ditandatangani akan menjadi acuan dalam menilai integritas pegawai terhadap lembaga dan masyarakat.

"Nilai strategis ini meliputi Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Inklusif dan Visioner. Ini akan mencerminkan tindakan yang obyektif, adil dan konsisten sesuai kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen," tambahnya.

Kemudian kelima nilai strategis tersebut dielaborasi menjadi 15 perilaku utama yaitu jujur, bijak dan adil, belajar berkelanjutan, memberikan pelayanan prima kepada pemangku kepentingan, berkomitmen terhadap hasil karya yang berkualitas, membangun rasa saling percaya, berkomunikasi secara efektif, mencari solusi terbaik untuk memperoleh nilai tambah, menghargai keberagaman, partisipatif dan kontributif, fasilitatif dan edukatif, mencari dan mengembangkan konsep dan ide baru, melihat jauh ke depan serta menginspirasi dan mendukung perubahan. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: