Perangi Penipuan di Fintech & Keuangan Digital, Aftech dan Jalin Bentuk Konsorsium



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pesatnya pertumbuhan transaksi keuangan digital di Indonesia mendorong kebutuhan penguatan sistem perlindungan terhadap risiko penipuan dan insiden siber. Di tengah meningkatnya kompleksitas ancaman, kolaborasi lintas pelaku industri dinilai menjadi langkah krusial untuk memperkuat ketahanan ekosistem keuangan digital nasional.

Maka, PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) bersama Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech ) mendirikan fraud detection consortium (FDC). Inisiatif ini sebagai wadah kolaborasi industri untuk memperkuat deteksi dan mitigasi fraud melalui pertukaran intelijen data secara terpusat antar pelaku jasa keuangan digital.

Langkah ini muncul seiring pertumbuhan signifikan ekonomi digital. Pada triwulan III-2025, volume transaksi pembayaran digital tercatat mencapai 12,99 miliar transaksi atau tumbuh 38,08% secara tahunan.


Namun, peningkatan tersebut juga diiringi lonjakan risiko fraud dan serangan siber yang semakin terorganisasi, sementara sistem pertahanan yang masih berjalan terpisah-pisah kerap menyisakan celah pengawasan.

Baca Juga: AFPI: Fintech Lending Perlu Upayakan Hal Ini untuk Antisipasi Tantangan di 2026

Sekretaris Jenderal Aftech, Firlie Ganinduto menilai, kolaborasi menjadi kunci dalam menghadapi pola kejahatan yang semakin kompleks. “Melawan fraudster yang terorganisasi tidak bisa dilakukan secara parsial. Industri membutuhkan wadah untuk penyelarasan standar keamanan dan pertukaran insight,” ujarnya.

FDC dirancang sebagai jaringan intelijen fraud yang mengonsolidasikan berbagai sinyal risiko dari pelaku industri. Pendekatan ini diharapkan mampu mengubah data yang sebelumnya terfragmentasi menjadi informasi yang lebih komprehensif untuk mendukung pencegahan dan respons yang lebih cepat. Ke depan, konsorsium ini juga diproyeksikan terhubung dengan berbagai inisiatif anti-penipuan di tingkat nasional.

Pada tahap awal, implementasi dilakukan melalui pemanfaatan Fraud Management System (FMS) milik Jalin berbasis shared infrastructure. Sistem ini akan diadopsi secara bertahap oleh anggota Aftech dan jaringan Jalin, sekaligus menjadi fondasi teknis pengembangan FDC.

Pendekatan bersama ini dinilai membuka akses kapabilitas keamanan yang lebih merata, terutama bagi perusahaan fintech yang masih berkembang.

Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji menyampaikan, pembentukan FDC merupakan respons atas meningkatnya risiko di sektor keuangan digital. “Dengan pendekatan infrastruktur bersama, industri dapat menghadapi pola ancaman yang semakin canggih dengan tingkat kesiapan yang lebih setara,” ujarnya.

Ke depan, inisiatif ini akan dilanjutkan melalui uji coba bertahap serta dialog berkelanjutan dengan regulator. Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat kerangka kebijakan sekaligus meningkatkan kesiapan operasional ekosistem keuangan digital di Indonesia.

Selanjutnya: Yuk, Coba Rekomendasi 7 Roti Sehat yang Aman untuk Kendalikan Gula Darah Anda

Menarik Dibaca: Yuk, Coba Rekomendasi 7 Roti Sehat yang Aman untuk Kendalikan Gula Darah Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News