Perasaan Ani Yudhoyono campur aduk terima tanda penghormatan bintang RI



JAKARTA. Tidak sembarang orang dianugerahkan gelar dan tanda penghormatan dari pemerintah. Tak heran, jika perasaan Ibu Negara Ani Yudhoyono menjadi campur aduk saat disematkan penghargaan itu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Tentu saja bahagia, bersyukur campur aduk jadi satu," katanya seusai upacara penganugerahan tanda bintang di Istana Merdeka, Jumat (12/8). Posisi Ani Yudhoyono di antara ke30 penerima penghargaan berbeda. Pasalnya dirinya selaku Ibu Negara. Tak ayal yang menyematkan gelar dan tanda penghormatan pemerintah Indonesia dilakukan oleh suaminya sendiri SBY. Saat penyematan ini, Ani Yudhoyono yang mengenakan kebaya merah menjadi momen paling ditunggu oleh para pewarta foto dan televisi. Tidak heran jika kilatan flash kamera langsung menghujani detik-detik tersebut.

SBY sendiri saat menyematkan Bintang Republik Indonesia Adipradana terlihat kaku. Hanya senyum tipis dan dibarengi tepuk lembut ke bahu istrinya. Ani Yudhoyono setelah menerima tanda penghormatan ini berjanji akan lebih baik bekerja untuk bangsa dan negara. "Yang saya lakukan itu secara langsung dan tidak langsung. Kalau mempersiapkan bapak Presiden untuk bekerja lebih baik lagi. Itu berarti saya bekerja untuk bangsa," katanya. Dirinya menegaskan akan tetap konsisten dengan program bersama Sikib atau Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu yakni program bersama menuju Indonesia sejahtera melalui Indonesia Pinter. Salah satunya program mobil Pinter, Indonesia peduli hijau lingkungan, Indonesia sehat dan Indonesia Kreatif. "Saya ingin agar kreativitas itu terus digali terutama pada kaum perempuan," katanya. Lain halnya, perasaan Ketua MPR Taufik Kiemas saat menerima tanda penghormatan. Baginya dengan bertambah penghargaan, bertambah pula kewajibannya. "Jadi bertambah bintang bertambah kewajibannya," katanya Sementara itu, wali kota Solo Joko Widodo yang menerima tanda Bintang Jasa Utama juga mengaku merasa bertambah beban. Pasalnya dirinya merasa tidak berhak atas penghargaan yang diberikan negara. "Saya merasa tidak bisa apa-apa kok dikasih begini. Saya itu apa sih. Saya disuruh kerja oleh rakyat saya bekerja semampu saya. Mau dinilai baik atau tidak terserah yang menilai," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.