KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (
TAPG) melangsungkan acara peluncuran
“New Journey of TAPG Sustainability” sebagai komitmennya untuk menjadi perusahaan hijau, yang berkontribusi pada lingkungan, sosial, dan ekonomi, sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik. Presiden Direktur TAPG, Tjandra Karya Hermanto, menyampaikan perseroan memperbaharui kebijakan keberlanjutan atau
sustainability policy dengan rumusan kebijakan yang baru. "Dengan kebijakan yang baru, ini merupakan bukti bahwa TAPG selalu dan terus berusaha menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan yang seimbang dengan selalu mengacu pada
people, planet and prosperity dalam setiap kegiatan operasionalnya. Sebelumnya, perseroan telah meluncurkan kebijakan keberlanjutan yang pertama di tahun 2013," ujarnya sebagaimana disampaikan dari JS Luwansa, Jakarta, Kamis (21/7).
Ia melanjutkan, kebijakan keberlanjutan ini mencakup dan menegaskan komitmen kami dalam manajemen lingkungan, manajemen sosial, tata kelola perusahaan serta rantai pasok dan dukungan untuk pelaku perkebunan skala kecil. Kebijakan keberlanjutan ini berlaku untuk seluruh perusahaan anak TAPG, semua pemasok dan pekebun yang bekerja sama dengan perseroan.
Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Akan Menambah Pabrik PKO Tahun Ini Dalam perumusan tersebut, TAPG bekerjasama dengan
Daemeter Consulting (Daemeter). Daemeter memberikan bantuan penilaian terhadap perseroan dengan berdasarkan standar pengukuran yang dilakukan, kemudian memberikan masukan dan arahan pada TAPG untuk mencapai sasaran-sasaran sosial dan lingkungan perusahaan. Daemeter merupakan sebuah lembaga independen yang mendorong tercapainya pembangunan berkelanjutan untuk perusahaan-perusahaan dan mitra kerja yang bekerja sama dengan mereka. Presiden Direktur Daemeter Consulting, Aisyah Sileuw dalam paparannya tentang
Sustainability Roadmap mengatakan TAPG merupakan perusahaan yang memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan yang memberi manfaat untuk pelestarian lingkungan, membantu menyelesaikan persoalan sosial dan menerapkan manajemen yang baik. "Kami melihat hal tersebut tercermin tidak hanya dari visi dan misi perusahaan, tetapi dari komitmen yang datang dari pucuk pimpinannya," ujarnya. Dalam paparan
New Journey of TAPG Sustainability, Daemeter mengemukakan bahwa selain pembaruan kebijakan keberlanjutan, target di tahun 2022 ini yang telah disepakati antara lain: Seluruh perusahaan anak melakukan penilaian integrasi NKT (Nilai Karbon Tinggi) dan SKT (Stok Karbon Tinggi) dengan skema assessor yang berlisensi.
Baca Juga: Triputra Agro Persada (TAPG) Optimistis Kinerja pada Paruh Pertama 2022 Lebih Baik Tjandra juga menegaskan bahwa perseroan menargetkan 100% seluruh perusahaan anak mendapatkan sertifikasi
Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), dan secara bertahap petani plasma TAPG juga tersertifikasi.
"Berbagai inisiatif telah dilakukan oleh perseroan dalam membantu masyarakat di wilayah perkebunan. Untuk itu TAPG melakukan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui berbagai program
corporate social responsibility (CSR) dan Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)," sambungnya. Pada acara peluncuran tersebut, turut hadir tiga orang narasumber dari program DMPA pada acara talkshow di siang harinya. Mereka adalah dari perwakilan dari desa-desa yang telah menerima manfaat dari program DMPA. Selain itu, hadir juga narasumber lainnya sebagai mitra kerja TAPG, yaitu Dr. Yaya Rayadin dari
ecology and conservation center for tropical studies (ECOSITROP). Lembaga ini melakukan penilaian keanekaragaman hayati. Sedangkan pembicara lainnya Ir. Arif Aliadi, M.Si dari
Community Forest Ecosystem Services (CFES) yang melakukan program perhutanan sosial yang dapat memberikan perlindungan ekosistem serta manfaat bagi kesejahteraan masyarakat desa sebagai pemangku kepentingan perhutanan sosial. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli