Perbaikan Cisomang, Bekasi-Purwakarta capai 8 jam



BANDUNG. Perbaikan pilar 2 (P2) Jembatan Cisomang disertai meningkatnya kendaraan pada arus mudik pergantian tahun membuat kemacetan panjang di Tol Cipularang. Bahkan, Bekasi-Purwakarta yang biasanya bisa dilalui dua jam, kini harus ditempuh delapan jam.

“Dari Bekasi mau ke Bandung, macetnya luar biasa,” ujar Fika (24), seorang warga Bekasi, Rabu (28/12).

Fika mengatakan, dirinya pergi dari Bekasi pukul 09.00 WIB. Begitu masuk tol, kemacetan sudah mengular dari KM 44 hingga KM 57. Dari sana kendaraan cukup lancar, namun macet lagi di KM 75 hingga KM 82.


“Tadi saja dari Bekasi ke Karawang Timur tiga jam, padahal biasanya cuma 30 menit,” tuturnya.

Hingga Tol Jatiluhur, sambung Fika, dirinya menghabiskan waktu hingga delapan jam. Padahal biasanya hanya membutuhkan waktu dua jam. “Itupun belum keluar tol. Baru bisa melihat tulisan Tol Jatiluhur nya. Saya mau ke rumah saudara di Purwakarta saja,” ungkapnya.

Tadinya, Fika berencana akan ke Bandung untuk menghadiri acara temannya. Namun lamanya perjalanan membuat dirinya terlambat datang. Padahal ia sudah bersiap pergi lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan.

“Tapi ternyata, kata temanku macet hari ini lebih parah dibanding kemarin,” ucapnya.

Hal serupa disampaikan Sobirin, sopir angkutan barang. Ia mengaku macetnya membuat stres. Karena kendaraan kerap tidak bergerak sama sekali. “Kalau masih bergerak sedikit demi sedikit gak apa-apa. Ini sering tidak bergerak, mana perjalanan masih panjang,” ucapnya seraya mengatakan akan mengantarkan barang ke Garut.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, bagi yang ingin bepergian sebaiknya mempersiapkan segala sesuatunya. Terutama yang akan akan melewati Tol Cipularang.

“Kalau bisa naik kereta untuk menghindari macet,” kata dia.

Karena menurut dia, jalur alternatif pun rawan macet.  Pengendara bisa saja lewat Cianjur, namun jalur tersebut dalam kondisi normal pun kerap macet, sehingga tidak akan terlalu menguntungkan. (Kontributor Bandung, Reni Susanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie