KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penerimaan pajak di tahun ini menunjukkan tren yang positif. Bisa dilihat dari pertumbuhan pajak hingga akhir November yang mencapai Rp 1.136,6 triliun, tumbuh 15,4% secara year on year (yoy). Pengamat Perpajakan DDTC Bawono Kristiaji mengatakan, dengan tidak adanya terobosan-terobosan besar yang dilakukan di tahun ini, pertumbuhan penerimaan pajak ini tergolong baik. Dia melihat, ada beberapa alasan mengapa pertumbuhan penerimaan pajak masih positif. Pertama, perbaikan ekonomi khususnya pada tiga kontributor penyumbang pajak terbesar yakni manufaktur, pertambangan dan perdagangan, dimana pertumbuhannya cukup tinggi. “Tiga sektor itu relatif lebih mudah dipajaki. Tax gap-nya kecil. Dia juga memberikan kontribusi terhadap tenaga kerja yang besar. Ini memberi efek multiplier yang baik,” ujar Bawono, Kamis (13/12).
Perbaikan di tiga sektor ini diyakini dongkrak penerimaan pajak tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penerimaan pajak di tahun ini menunjukkan tren yang positif. Bisa dilihat dari pertumbuhan pajak hingga akhir November yang mencapai Rp 1.136,6 triliun, tumbuh 15,4% secara year on year (yoy). Pengamat Perpajakan DDTC Bawono Kristiaji mengatakan, dengan tidak adanya terobosan-terobosan besar yang dilakukan di tahun ini, pertumbuhan penerimaan pajak ini tergolong baik. Dia melihat, ada beberapa alasan mengapa pertumbuhan penerimaan pajak masih positif. Pertama, perbaikan ekonomi khususnya pada tiga kontributor penyumbang pajak terbesar yakni manufaktur, pertambangan dan perdagangan, dimana pertumbuhannya cukup tinggi. “Tiga sektor itu relatif lebih mudah dipajaki. Tax gap-nya kecil. Dia juga memberikan kontribusi terhadap tenaga kerja yang besar. Ini memberi efek multiplier yang baik,” ujar Bawono, Kamis (13/12).