JAKARTA. Potensi kondisi ekonomi yang lebih baik di tahun ini tidak serta merta memperbaiki tingkat pengeluaran masyarakat. Ekonomi yang lebih baik, bisa jadi hanya meningkatkan pengeluaran masyarakat kelas atas sehingga ketimpangan pun makin lebar. Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sairi Hasbullah mengatakan, pertumbuhan ekonomi biasanya dinikmati terlebih dahulu oleh masyarakat kelas atas. Sementara, masyarakat kelas menengah dan kelas bawah lanjut dia baru bisa merasakan pertumbuhan ekonomi tersebut setelah terjadi dampak lanjutan. Oleh karena itu menurut Sairi, pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara cepat dan mendadak berpotensi memperlebar kesenjangan yang selama ini diukur oleh Gini Ratio. "Jadi bisa saja dalam tempo tertentu begitu terjadi recovery ekonomi, Gini Ratio tiba-tiba agak melebar," katanya, Rabu (1/2).
Perbaikan ekonomi cepat picu ketimpangan melebar
JAKARTA. Potensi kondisi ekonomi yang lebih baik di tahun ini tidak serta merta memperbaiki tingkat pengeluaran masyarakat. Ekonomi yang lebih baik, bisa jadi hanya meningkatkan pengeluaran masyarakat kelas atas sehingga ketimpangan pun makin lebar. Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sairi Hasbullah mengatakan, pertumbuhan ekonomi biasanya dinikmati terlebih dahulu oleh masyarakat kelas atas. Sementara, masyarakat kelas menengah dan kelas bawah lanjut dia baru bisa merasakan pertumbuhan ekonomi tersebut setelah terjadi dampak lanjutan. Oleh karena itu menurut Sairi, pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara cepat dan mendadak berpotensi memperlebar kesenjangan yang selama ini diukur oleh Gini Ratio. "Jadi bisa saja dalam tempo tertentu begitu terjadi recovery ekonomi, Gini Ratio tiba-tiba agak melebar," katanya, Rabu (1/2).