KONTAN.CO.ID - Membaiknya kondisi ekonomi di kawasan Uni Eropa semakin mendorong laju penguatan mata uang euro. Sajian data purchasing manager index (PMI) dan data inflasi yang memuaskan semakin menguatkan sentimen positif terhadap euro. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (22/9) pasangan EUR/GBP menguat 0,66% ke level 0,8850. Anthonus Edyson, Analis PT Astronacci International melihat, inflasi Zona Euro bulan Agustus yang bertahan di level 1,5% hingga kini masih mampu mendorong laju penguatan euro. Sedangkan data PMI manufaktur bulan Agustus tercatat menguat dari 57,4 ke level 58,2 dan PMI jasa bulan Agustis menguat dari 54,7 ke level 55,6. "Euro kembali menguat meskipun ada sentimen dari pemilu Jerman," ujarnya kepada KONTAN, Jumat. Dalam beberapa jajak pendapat terakhir, Kanselir Jerman Angela Merkel berhasil mengungguli pesaingnya pemimpin Partai Demokratik Sosial (SPD) Martin Schulz. Keunggulan kandidat petahana ini membuat pemilu Jerman tidak terlalu memicu ketidakpastian geopolitik.
Perbaikan ekonomi Eropa menyokong euro
KONTAN.CO.ID - Membaiknya kondisi ekonomi di kawasan Uni Eropa semakin mendorong laju penguatan mata uang euro. Sajian data purchasing manager index (PMI) dan data inflasi yang memuaskan semakin menguatkan sentimen positif terhadap euro. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (22/9) pasangan EUR/GBP menguat 0,66% ke level 0,8850. Anthonus Edyson, Analis PT Astronacci International melihat, inflasi Zona Euro bulan Agustus yang bertahan di level 1,5% hingga kini masih mampu mendorong laju penguatan euro. Sedangkan data PMI manufaktur bulan Agustus tercatat menguat dari 57,4 ke level 58,2 dan PMI jasa bulan Agustis menguat dari 54,7 ke level 55,6. "Euro kembali menguat meskipun ada sentimen dari pemilu Jerman," ujarnya kepada KONTAN, Jumat. Dalam beberapa jajak pendapat terakhir, Kanselir Jerman Angela Merkel berhasil mengungguli pesaingnya pemimpin Partai Demokratik Sosial (SPD) Martin Schulz. Keunggulan kandidat petahana ini membuat pemilu Jerman tidak terlalu memicu ketidakpastian geopolitik.