KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk (
SMSM) berhasil melewati tiga bulan pertama tahun ini dengan hasil akhir yang memuaskan. Pasalnya, SMSM mampu meraup penjualan sebesar Rp 971,16 miliar atau tumbuh 20,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Manajemen SMSM meyakini bahwa pencapaian di tahun ini akan lebih baik dari tahun 2020. "Perseroan tidak dapat memprediksi tren pertumbuhan di kuartal berikutnya, namun Perseroan masih berkeyakinan pencapaian tahun 2021 akan lebih baik dari 2020," ungkap Direktur Keuangan Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (18/6). Ang menyampaikan, torehan positif yang diraih SMSM selama tiga bulan pertama tahun ini, merupakan buah dari lonjakan permintaan yang terjadi baik di pasar ekspor maupun domestik. Perbaikan ekonomi global dan juga kembalinya mobilitas masyarakat merupakan katalis positif yang mendasari capaian impresif SMSM di tahun 2021.
Baca Juga: Ada relaksasi PPnBM, Selamat Sempurna (SMSM) belum merasakan dampak signifikan "Kehadiran vaksin Covid-19 yang memiliki tingkat efektivitas tinggi seperti Pfizer, Sinovac, Astra Zeneca, Sinopharma, Moderna dan lainnya, memberikan sentimen positif," jelas Ang. Adapun, di kuartal I-2021, pendapatan SMSM masih didominasi oleh penjualan ekspor sebesar Rp 654,01 miliar kemudian disusul oleh penjualan domestik senilai Rp 317,44 miliar. Keduanya tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni 28,21% untuk ekspor dan 8,36% di sisi penjualan lokal atau domestik. Sebagai penyumbang pendapatan terbesar, SMSM pun terus berupaya melakukan pengembangan terhadap segmen pasar ekspor. Beberapa langkah yang diambil di antaranya, bekerjasama dengan distributor untuk lebih fokus pada pengembangan pasar, berupaya terus memenuhi permintaan secara tepat waktu, serta melakukan efisiensi produksi agar harga produk perseroan kompetitif. Namun di sisi lain, SMSM juga tak lupa untuk tetap melakukan pengembangan terhadap pasar domestik. Ang bilang, meningkatkan penjualan secara daring, merupakan salah satu upaya yang tepat untuk beradaptasi dengan perilaku konsumen di tanah air.
"Untuk beradaptasi dengan perubahan kebiasaan di masyarakat yang cenderung berbelanja secara
online dan memiliki distributor sendiri di kota-kota besar Indonesia," ujar dia. Adapun, hingga akhir Maret 2021, SMSM telah menyerap belanja modal atau
capital expenditure sebesar Rp 12,4 miliar dari total Rp 100 miliar yang dialokasikan. "Alokasi ini digunakan untuk
maintenance rutin seperti
line balancing, pembelian
mould-dies, maupun peremajaan mesin," pungkasnya. Di tiga bulan pertama tahun ini, SMSM berhasil meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp Rp 160,09 miliar. Torehan tersebut naik signifikan 39% dibandingkan laba bersih di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 115 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .