KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan pengesahan UU Pajak tampaknya gagal mendorong penguatan dollar Amerika Serikat (AS). The greenback bertekuk lutut di hadapan yen Jepang. Mengutip Bloomberg, Kamis (28/12) pukul 16.45 WIB, pasangan USD/JPY terkoreksi 0,38% ke level 112,92. “Data retail sales Jepang yang naik signifikan memang menjadi salah satu pendorong penguatan yen, tapi sebenarnya saat ini dollar AS juga sedang berada di bawah tekanan,” ujar Alwi Assegaf, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12). Menurut Alwi, reaksi pasar yang sudah terlebih dahulu mengambil langkah antisipasi membuat dollar AS justru tertekan setelah kedua peristiwa itu terjadi. Padahal seharusnya naiknya suku bunga acuan dan terbitnya beleid pemangkasan pajak memberi katalis positif bagi greenback. “Kondisi ini semakin diperparah dari data AS terakhir yang hasilnya cukup bervariatif,” imbuh.
Perbaikan ekonomi Jepang menekan dollar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan pengesahan UU Pajak tampaknya gagal mendorong penguatan dollar Amerika Serikat (AS). The greenback bertekuk lutut di hadapan yen Jepang. Mengutip Bloomberg, Kamis (28/12) pukul 16.45 WIB, pasangan USD/JPY terkoreksi 0,38% ke level 112,92. “Data retail sales Jepang yang naik signifikan memang menjadi salah satu pendorong penguatan yen, tapi sebenarnya saat ini dollar AS juga sedang berada di bawah tekanan,” ujar Alwi Assegaf, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12). Menurut Alwi, reaksi pasar yang sudah terlebih dahulu mengambil langkah antisipasi membuat dollar AS justru tertekan setelah kedua peristiwa itu terjadi. Padahal seharusnya naiknya suku bunga acuan dan terbitnya beleid pemangkasan pajak memberi katalis positif bagi greenback. “Kondisi ini semakin diperparah dari data AS terakhir yang hasilnya cukup bervariatif,” imbuh.