JAKARTA. Kinerja PT Indosat Tbk di paruh pertama ini terlihat menggembirakan. Laba bersih emiten berkode saham ISAT mencapai Rp 226,28 miliar. Padahal, pada semester I-2013, ISAT menderita rugi bersih Rp 231,15 miliar. Padahal, pendapatan ISAT justru turun 0,81% menjadi Rp 11,61 triliun. Keuntungan ISAT diraih karena laba selisih kurs Rp 252,4 miliar. Angka ini melonjak dari rugi selisih kurs Rp 391,99 miliar. Analis Indo Premier Securities Chandra Pasaribu, dalam riset 9 September, menyebutkan, hasil kinerja ISAT sangat buruk. "Keuntungan ISAT diraih karena penjualan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan keuntungan selisih kurs," ujar dia. Sementara itu, ISAT justru masih membukukan kenaikan biaya operasi, beban umum, dan beban penjualan. Ini karena modernisasi jaringan yang berjalan lambat. "Meskipun modernisasi jaringan di Jawa telah selesai, Indosat belum bisa menghasilkan pendapatan dari situ," ujar Chandra.
Perbaikan jaringan belum kuatkan bisnis ISAT
JAKARTA. Kinerja PT Indosat Tbk di paruh pertama ini terlihat menggembirakan. Laba bersih emiten berkode saham ISAT mencapai Rp 226,28 miliar. Padahal, pada semester I-2013, ISAT menderita rugi bersih Rp 231,15 miliar. Padahal, pendapatan ISAT justru turun 0,81% menjadi Rp 11,61 triliun. Keuntungan ISAT diraih karena laba selisih kurs Rp 252,4 miliar. Angka ini melonjak dari rugi selisih kurs Rp 391,99 miliar. Analis Indo Premier Securities Chandra Pasaribu, dalam riset 9 September, menyebutkan, hasil kinerja ISAT sangat buruk. "Keuntungan ISAT diraih karena penjualan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan keuntungan selisih kurs," ujar dia. Sementara itu, ISAT justru masih membukukan kenaikan biaya operasi, beban umum, dan beban penjualan. Ini karena modernisasi jaringan yang berjalan lambat. "Meskipun modernisasi jaringan di Jawa telah selesai, Indosat belum bisa menghasilkan pendapatan dari situ," ujar Chandra.