KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) disebut-sebut membaik di kuartal III 2018. Namun, kondisi tersebut belum cukup untuk meyakinkan investor untuk bisa melirik saham emiten batubara tersebut.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, saham BUMI saat ini sudah undervalue. Di sisi lain, sentimen pasar terhadap saham itu cukup negatif, lantaran emiten sempat terlibat masalah utang.

"Beberapa orang juga khawatir dengan good corporate governance (GCG) mereka. Sehingga, kinerja dan proses restrukturisasi perusahaan itu masih jadi perhatian," kata Hans kepada Kontan.co.id, Selasa (2/10).

Menurut Hans, secara perusahaan, produksi batubara BUMI cukup bagus. Hanya saja, masih ada kekhawatiran pelaku pasar terhadap proses restrukturisasi utang mereka," jelasnya.

Hans memperkiraan ke depan harga batubara masih akan tetap tinggi. Ditambah kebijakan China untuk menahan produksinya dan mendorong impor batubara, akan semakin baik bagi Indonesia.

Meskipun begitu, saham BUMI masih bisa dimanfaatkan untuk trading jangka pendek. "Sarannya, bisa untuk trading jangka pendek, atau kalau mau investasi 3 tahun sampa 5 tahun ke depan, bisa hold BUMI dari sekarang. Apalagi kami lihat sektor batubara ke depan masih menjanjikan," imbuh Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat