KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi BPJS Ketenagakerjaan masih menjadi sorotan. Beberapa saham yang dikoleksi BPJS mencatatkan kinerja negatif seiring turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) saat pandemi. Direktur Pengembang Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Edwin Ridwan, menyebut, masalah investasi BPJS sebagai floating loss (rugi mengambang) yang berasal dari saham dan reksadana sekitar Rp 23 triliun. Namun nilai itu masih berpotensi naik atau turun berdasarkan pergerakan indeks saham. "Artinya memang ada tahun-tahun, investasi itu akan mengalami posisi negatif atau floating loss, tapi sekali lagi floating loss di investasi saham itu sesuatu yang wajar dan berlangsung hanya 1 tahun - 2 tahun apalagi kondisi Covid seperti ini," kata kata Edwin, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Selasa (30/3).
Perbaiki kinerja, ini strategi investasi saham BPJS Ketenagakerjaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi BPJS Ketenagakerjaan masih menjadi sorotan. Beberapa saham yang dikoleksi BPJS mencatatkan kinerja negatif seiring turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) saat pandemi. Direktur Pengembang Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Edwin Ridwan, menyebut, masalah investasi BPJS sebagai floating loss (rugi mengambang) yang berasal dari saham dan reksadana sekitar Rp 23 triliun. Namun nilai itu masih berpotensi naik atau turun berdasarkan pergerakan indeks saham. "Artinya memang ada tahun-tahun, investasi itu akan mengalami posisi negatif atau floating loss, tapi sekali lagi floating loss di investasi saham itu sesuatu yang wajar dan berlangsung hanya 1 tahun - 2 tahun apalagi kondisi Covid seperti ini," kata kata Edwin, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Selasa (30/3).