Perbaikan rating S&P masih terbuka di awal tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) mengafirmasi peringkat Indonesia tetap pada level layak investasi (Investment Grade) pada 31 Mei 2018. Dalam laporannya, Kamis (31/5), S&P memberikan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB-/outlook stabil.

Ekonom BCA David Sumual mengatakan, meski tak naik sekarang, masih ada kemungkinan S&P bakal menaikkan sovereign rating Indonesia pada awal tahun depan.

Ia mencatat, Indonesia juga cukup baik karena bisa mempertahankan rating ini di saat negara emerging market yang lain mengalami penurunan rating, seperti Turki, Argentina, dan Yordania.


“Rating ini dipertahankan dan bisa saja berubah positif karena S&P bisa review dua kali. Pada awal tahun depan bisa berharap outlook-nya berubah positif dari stabil,” kata David kepada KONTAN, Kamis (31/5).

David melanjutkan, bila dilihat dari review S&P, lembaga pemeringkat ini cukup mengapresiasi kebijakan-kebijakan Indonesia dalam menghadapi guncangan eksternal yang kini terjadi. Termasuk langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate.

Menurut David, pemerintah pun terlihat bakal menjaga APBN secara pruden. Tahun depan, target defisit juga semakin mengecil menjadi 1,6%-1,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal ini menandakan bahwa Indonesia ada concern terhadap neraca primer yang mencatatkan defisit meskipun dua tahun ini sudah menunjukkan perbaikan.

Sementara itu, dari sisi moneter, BI juga terlihat sudah antisipasi tekanan. Oleh karena itu, diharapkan S&P bisa memperbaiki posisi rating Indonesia di asesmen berikutnya.

“Jadi, saya pikir Indonesia sudah lumayan dan BI janji juga untuk ahead of the curve. Itu juga dorong rupiah tiga hari terakhir menguat signifikan. Ini jadi fondasi buat kenaikan rating di awal tahun nanti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto