JAKARTA. Dalam waktu dekat pemerintah Indonesia akan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) sukuk global tahun 2015. Fitch Ratings telah menyematkan peringkat utang SUN valas denominasi dollar AS ini di level BBB-. Peringkat ini sejalan dengan peringkat mata uang Indonesia rupiah dalam tren jangka panjang yang juga BBB- dengan outlook stabil. Dalam rilisnya yang diterbitkan Kamis (21/5), analis Fitch Ratings Thomas Rookmaaker menerangkan penyematan peringkat tersebut mencerminkan pandangan Fitch Ratings terhadap arus kas Indonesia yang mendukung pembayaran sukuk global secara langsung. Di hari yang sama, laman resmi Bank Indonesia merilis bahwa lembaga pemeringkat lainnya Standard & Poor’s telah merevisi peringkat utang Indonesia dari level BB stabil menjadi level BB+, Kamis (21/5). Rilis tersebut menyatakan outlook positif yang disematkan S&P untuk Indonesia mencerminkan potensi S&P akan menaikkan peringkat utang Indonesia dalam waktu 12 bulan ke depan.
Global Markets Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia, Anup Kumar mengatakan peringkat yang disematkan Fitch Ratings tersebut sudah sesuai ekspektasi investor. Serta, perbaikan peringkat dari S&P pada hari yang sama, menjadi katalis positif bagi penjualan sukuk global nanti. “Perbaikan peringkat dari S&P mengindikasikan fundamental Indonesia makin membaik ke depannya,” paparnya. Lanjutnya, cakupan investor sukuk global yang meliputi sejumlah negara-negara timur tengah juga diprediksi makin mempermudah penjualan SUN valas ini. Kumar memprediksi sukuk global 2015 bisa kelebihan permintaan alias oversubscribed antara 1,5 kali lipat hingga 2 kali lipat dari target yang ditetapkan pemerintah. Ia juga memperkirakan nilai emisi sukuk global tidak jauh dari realisasi penerbitannya pada tahun lalu yang senilai US$ 1,5 miliar. Menurutnya dengan sisa dua SUN valas lainnya yakni Eurobond dan samurai bond, nilai emisi US$ 1,5 miliar di sukuk global sudah cukup untuk memenuhi porsi penerbitan SUN valas tahun 2015. Asal tahu saja, pemerintah masih menyisakan alokasi SUN valas 2015 sekitar Rp 51,82 triliun atau setara US$ 4 miliar (kurs US$ 1 = Rp 13.000).