Perbaiki kinerja, industri telekomunikasi harus tawarkan promo dan paket menarik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa sektor bisnis terkena efek tsunami melemahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang mendekati angka Ro 15.000 per dollar AS. Tantangan bagi industri telekomunikasi kala nilai tukar rupiah melemah adalah menghadapi biaya operasional tinggi. 

Penyesuaian tarif bisa membantu mengurangi dampak perang tarif. "Ditambah promosi yang menarik, orang akan mau ambil paket yang ditawarkan oleh operator karena merasa mendapat lebih. Operator harus bisa menggenjot pendapatan dari data dan internet untuk menutupi penurunan pendapatan voice dan SMS," kata sumber Kontan.co..id, Jumat (29/9).

Sepanjang semester pertama 2018 kinerja operator di Indonesia tertekan. Selain faktor makro ekonomi dan regulasi, juga karena adanya perubahan perilaku pelanggan yang banyak menggunakan produk substitusi messenger shingga menggerus pendapatan suara dan SMS. Efek kurs sendiri beragam. Berdasarkan laporan keuangan hingga semester pertama 2018, Telkomsel menikmati laba kurs sebesar Rp 48 miliar, sementara Indosat Ooredoo dan XL Axiata mengalami rugi kurs masing-masing Rp 112 miliar dan Rp 44 miliar. Sedangkan debt to equity ratio (DER) industri telekomunikasi masih sehat dan bisa mencari pendanaan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian