Perbaiki kinerja, Modern Internasional (MDRN) jajaki peluang jadi distributor susu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modern International Tbk. masih membukukan kerugian hingga kuartal III 2019. Tercatat, perusahaan dengan kode emiten MDRN itu merugi hingga Rp 26,48 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya MDRN mencatatkan  laba Rp 2,62 miliar. 

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Modern International Tbk. Johannis menjelaskan bahwa kerugian tersebut disebabkan beban keuangan dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya di bisnis 7 Eleven. 

Baca Juga: PT PP Tbk (PTPP) anggarkan belanja modal Rp 6,65 triliun di tahun depan


Johannis bilang untuk mendongkrak kinerja tahun depan, MDRN tengah menjajaki bisnis dengan PT Nusantara Agri Sejati (NAS) yang bergerak di bisnis peternakan sapi perah dan pengelolaan susu. Adapun MDRN ditunjuk sebagai distributor PT NAS dalam memasarkan produk olahan susu.

Kerjasama ini akan berjalan secara bertahap di tahun 2020. Perkembangan sejauh ini, MDRN sudah bertemu dengan 25 distributor yang akan diajak bekerjasama. Saat ini MDRN sudah mengantongi tiga hingga empat distributor yang melakukan PO. 

" Harapannya, setiap distributor bisa memperoleh minimal Rp 200 juta sebulannya," katanya lagi ketika ditemui usai pemaparan publik, Kamis (19/12)

Ia menambahkan, perusahaan melihat potensi yang besar dari pasar susu di Indonesia, oleh sebab itu pihaknya memutuskan menjadi distributor susu. Sesungguhnya, peluang ini sudah ada sebelumnya, akan tetapi MDRN pada waktu itu masih fokus dengan bisnis anak usahanya PT Modern Sevel Indonesia (MSI). 

Baca Juga: Kinerja Modern International (MDRN) ditopang anak usahanya, Modern Data Solusi

Ke depan, bisnis distribusi susu ini diharapkan bisa menjadi penopang pendapatan perusahaan. Walaupun sebagai langkah awal  pihaknya tidak berharap banyak, setidaknya perusahaan tidak mencatatkan kerugian. 

Selain berharap dari distribusi susu, pendapatan MDRN masih akan ditopang dari entitas anaknya Modern Data Solusi (MDS). Adapun per kuartal III 2019, pendapatan MDS meningkat 52% year on year (yoy) menjadi Rp 95,9 miliar dari sebelumnya Rp 63,11 miliar.

Adapun laba bersih sebelum pajak mencapai Rp 973,2 juta naik 299,17% yoy dari sebelumnya Rp 243,8 juta. 

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) tidak goyah meski industri otomotif melandai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi