Perbaiki kualitas aset, perbankan jaga risiko kredit



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah perbankan terus fokus menjaga kualitas aset dengan memperhatikan risiko kredit. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, misalnya, akan jaga rasio risiko kredit (LAR) kurang dari 15%. 

Direktur Manajemen Risiko dan Transformasi BTN Setiyo Wibowo mengungkapkan, bank berupaya menjaga kualitas underwriting kredit dan memperbaiki strategi penagihan kredit melalui data analitik. 

"Kemudian menurunkan jumlah restrukturisasi kredit berulang. Di samping itu, kami juga mendorong penyelesaian kredit dengan penjualan agunan secara bulk atau dalam jumlah banyak. 


Melalui strategi tersebut, bank pelat merah ini yakin risiko kredit bisa terkendali. Setiyo memproyeksikan, BTN bisa menjaga LAR di level 12% - 14% pada tahun depan. Dengan asumsi pandemi Covid-19 bisa terkendali dan ekonomi juga kembali pulih. 

Baca Juga: Prospek bisnis dan saham bank syariah dinilai masih sangat cerah

"Kuncinya memang pada pengendalian pandemi sehingga roda ekonomi bisa kembali," terangnya. 

Jika kondisi membaik, ia berharap, debitur - debitur terdampak Covid-19 bisa kembali membayarkan kredit secara normal. Dengan begitu, kualitas kredit BTN juga semakin baik. 

Seperti diketahui, LAR merupakan indikator risiko kredit yang disalurkan ke nasabah. Terdiri atas kredit kolektibilitas 1 yang telah direstrukturisasi, kolektibilitas 2 atau dalam perhatian khusus, serta kredit bermasalah (NPL).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli