Perbaiki Kualitas Lahan Pertanian, PKT Jalankan Program CSV D’Komposer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melakukan monitoring program Creating Shared Value (CSV) D'Komposer untuk meningkatkan dekarbonisasi secara bertahap untuk perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani. 

Inisiasi program D’Komposer merupakan pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah melalui pengembalian jerami hasil pengomposan itu. Lewat program ini, PKT melakukan pendampingan pengaplikasian produk hayati Biodex sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan yang diproduksi perusahaan untuk membantu perbaikan kualitas tanah pertanian masyarakat. 

Penggunaan biodekomposer ini ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik, dari proses pengomposan jerami sisa panen yang menumpuk di area persawahan.


Tahap awal uji coba efektivitas program D’Komposer dilaksanakan pada lahan pertanian di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Program ini menggandeng dua Kelompok Tani yang memiliki lahan seluas 25 Hektare (Ha). 

Baca Juga: Menthobi Karyatama Raya (MKTR) Proyeksikan Penjualan Tahun Ini Capai Rp 986,9 Miliar

Asistant Vice President Departemen TJSL PKT Irma Safni menjelaskan,  program D'Komposer ini merupakan kolaborasi antara Pupuk Kaltim dan Pupuk Indonesia dalam upaya pembinaan kepada kelompok tani. "Di Kabupaten Sidrap,  ada 25 Hektare (ha) plus ada tambahan demplot 0,5 Ha yang tersebar di 11 kecamatan lainnya untuk penerapan program ini," kata dia dalam keterangannya, Kamis (7/9).

Ia berharap produk Biodex dapat  meningkatkan produktivitas pertanian yang ada di Sulawesi Selatan. Untuk di Kabupaten Sidrap, Biodex sudah dipergunakan tiga kali musim tanam.

Sementara, Staf MBPR Pupuk Kaltim, Nofiqo Hidayat menjelaskan Biodex merupakan bioaktivator perombak bahan organik yang dengan menggunakan bahan aktif mikroba unggul yang memiliki kemampuan selulotik dan lignolitik tinggi seperti Trichoderma polysporum, T. viride, dan Fomitopsis meliae, sehingga waktu pengomposan relatif lebih singkat.

"Biodex ini di dalamnya sebenarnya kompos, yang ada kandungan jamurnya. Nah, jamurnya ini bisa menjadi komposisi bercampur jerami, dedaunan. Ada yang kita kenal dengan E4, tapi Biodex ini tidak perlu pakai campuran lain dan fungsinya sama dengan E4 itu," pungkas Nofiqo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk