Perbaiki neraca dagang, Indonesia harus mempersempit neraca nonmigas dengan China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyarankan pemerintah untuk mempersempit defisit neraca dagang nonmigas dengan China demi memperbaiki kinerja neraca perdagangan Indonesia.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas Indonesia ke China pada periode Januari 2019 - Agustus 2019 mencapai US$ 15,95 miliar. Sebaliknya Impor non migas dari China sebanyak US$ 28,47 miliar. Alhasil, Indonesia defisit neraca perdagangan non migas dengan China senilai US$ 12,52 miliar .

Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta pun menawarkan beberapa solusi untuk memperbaiki neraca dagang nonmigas dengan China. Pertama, meningkatkan ekspor Indonesia dengan cara mengoptimalkan penggunaan non tariff barrier dalam ASEAN China Free Trade Area (ACFTA).


Baca Juga: Agustus 2019, impor turun 15,6% secara tahunan menjadi US$ 14,20 miliar

Kedua, dengan penerapan Standard Nasional Indonesia (SNI) serta melengkapi produk-produk ekspor dengan bahasa Mandarin sehingga memudahkan proses ekspor.

Produk dengan bahasa Mandarin dianggap lebih mudah untuk dipahami oleh para penduduk China, sehingga nantinya produk ekspor tersebut lebih diminati oleh mereka.

Selanjutnya, ketiga, memastikan bahwa seluruh transaksi yang terkait dengan e-commerce dari negara mitra dagang adalah legal.

"Selain itu, diharapkan pemerintah juga memiliki daya juang yang lebih agar produk-produk Indonesia bisa terus memasuki pasar ekspor yang lebih luas," kata Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat