Perbaiki Tambang, Archi Indonesia (ARCI) Absen Bagi Dividen dari Buku Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen emas, PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) memutuskan tidak membagikan dividen dari tahun buku 2023. Hal itu sudah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023.  

Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra mengatakan, Perseroan membutuhkan dana untuk perbaikan tambang emas di wilayah Sulawesi Utara.

“Tidak ada dividen, karena kami membutuhkan cashflow untuk perbaikan tambang dan untuk pengembangan bisnis,” katanya dalam paparan publik RUPST ARCI Tahun Buku 2023, Kamis (6/6). 


Rudy menjelaskan, Pit Araren terdampak bencana alam di awal April 2024. Pada tanggal 6-7 April 2024, terjadi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di wilayah Sulawesi Utara, khususnya Kota Bitung dan Minahasa Utara. 

Baca Juga: Gelar RUPST, PP Properti (PPRO) Setujui Perubahan Susunan Komisaris & Direksi

“Akibatnya, terjadi penurunan permukaan tanah di bagian selatan Pit Araren. Proses remediasi Pit Araren sudah mulai dilakukan,” ungkapnya.

Asal tahu saja, ARCI membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 249,63 juta. Raihan ini meningkat 13,28% secara tahunan atau Year on Year (YoY) US$ 216,47 juta. 

Rinciannya, segmen pertambangan emas berkontribusi US$ 177,24 juta yang turun 13,48% YoY. Kemudian perdagangan dan pengolahan emas melesat 78,80% YoY menjadi US$ 72,38 juta. 

Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ARCI sebesar US$ 14,56 juta. Ini naik tipis 0,13% secara tahunan dari US$ 14,55 juta. 

Dari aspek operasional, Archi berhasil mencatatkan peningkatan volume produksi emas hingga 10,94% YoY menjadi 123,3 kilo ons, dari capaian tahun 2022 sebesar 111,1 kilo ons.

“Kenaikan volume produksi emas tersebut disebabkan oleh peningkatan kadar emas yang diproses perseroan dari 1,07 g/t menjadi 1,20 g/t seiring dengan beroperasinya kembali pit Araren pasca longsor yang terjadi pada awal tahun 2022,” ungkapnya.

Di sisi hilir, Archi, melalui anak usahanya PT Elang Mulia Abadi Sempurna (EMAS atau Lotus Archi), telah berhasil menyelesaikan pabrik pemurnian emas dengan kapasitas 30 ton per tahun yang mulai beroperasi di kuartal III 2023.  

Baca Juga: Gelar RUPST, Pudjiadi Prestige (PUDP) Tebar Dividen Tunai dan Lakukan Stock Split

Sementara itu, Archi juga telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan potensi pengembangan sumber daya dan cadangan berkelanjutan. 

Upaya itu di antaranya dilakukan melalui kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan melalui program Pemetaan dan Geofisika CSAMT di area Greenfield dan Brownfield di Koridor Timur.

Editor: Tendi Mahadi