JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru saja menaikkan suku bunga BI rate 50 basis poin menjadi 6,5%. Persatuan Bank Umum Nasional (Perbanas) menilai bahwa akan perbankan yang turut menaikkan suku bunga dananya, terkait dengan likuiditas. "Nah ini pasti akan diikuti suku bunga dana, giro, tabungan dan deposito. Cuma memang sebetulnya bank naikkan suku bunga deposito untuk amankan likuiditas, bukan margin," sebut Ketua Perbanas, Sigit Pramono, di Plaza Bapindo, Kamis, (11/7). Ia menilai bahwa perbankan akan menaikkan suku bunga deposito karena khawatir bilamana nasabahnya pindah ke bank lain. Perkiraan kenaikannya pun bervariasi dengan rentang 0,25-100 basis poin. Setelah kenaikan suku bunga dana ini, Sigit memprediksi perbankan pun akan menaikkan suku bunga kreditnya. Sigit beranggapan bahwa kenaikan BI rate sebesar 50 basis poin ini terbilang drastis. Pasalnya, sudah lama BI rate tak baik dalam jumlah tersebut. Ia pun berharap pada BI untuk mengamankan inflasi supaya tak naik tinggi. "BI rate itu ekspektasi inflasi. Jangan karena ekspektasi inflasi tinggi, maka inflasi akan naik. Ini penting. Semoga BI bisa efektif," ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perbanas: Suku bunga dana naik karena likuiditas
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru saja menaikkan suku bunga BI rate 50 basis poin menjadi 6,5%. Persatuan Bank Umum Nasional (Perbanas) menilai bahwa akan perbankan yang turut menaikkan suku bunga dananya, terkait dengan likuiditas. "Nah ini pasti akan diikuti suku bunga dana, giro, tabungan dan deposito. Cuma memang sebetulnya bank naikkan suku bunga deposito untuk amankan likuiditas, bukan margin," sebut Ketua Perbanas, Sigit Pramono, di Plaza Bapindo, Kamis, (11/7). Ia menilai bahwa perbankan akan menaikkan suku bunga deposito karena khawatir bilamana nasabahnya pindah ke bank lain. Perkiraan kenaikannya pun bervariasi dengan rentang 0,25-100 basis poin. Setelah kenaikan suku bunga dana ini, Sigit memprediksi perbankan pun akan menaikkan suku bunga kreditnya. Sigit beranggapan bahwa kenaikan BI rate sebesar 50 basis poin ini terbilang drastis. Pasalnya, sudah lama BI rate tak baik dalam jumlah tersebut. Ia pun berharap pada BI untuk mengamankan inflasi supaya tak naik tinggi. "BI rate itu ekspektasi inflasi. Jangan karena ekspektasi inflasi tinggi, maka inflasi akan naik. Ini penting. Semoga BI bisa efektif," ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News