JAKARTA. Para bankir mulai memeras otak agar kredit pemilikan rumah (KPR) kembali terbang. Sebab, aturan Bank Indonesia (BI) soal batas rasio kredit terhadap nilai agunan atau loan to value (LTV) hingga larangan pembiayaan rumah kedua dan seterusnya yang berstatus inden, menghambat laju kenaikan penyaluran KPR perbankan sepanjang periode Juni 2013-Juni 2014 hanya 17,74%. Padahal sebelum ada beleid itu, rata-rata pertumbuhan KPR selalu di atas 20% per tahun. Sejumlah bank mulai menawarkan produk baru untuk memacu KPR. Contohnya, Bank Tabungan Negara (BTN) yang merilis KPR Easy Payment. Produk ini menjanjikan kemudahan pembayaran dan memungkinkan calon debitur untuk membayar angsuran bunga saja (interest only) selama dua tahun. Pembayaran cicilan secara penuh (bunga dan pokok) mulai dibayarkan setelah masa grace period berakhir. Direktur Utama BTN Maryono menyatakan, selain program promosi, pemasaran cara tradisional tetap ditempuh untuk memacu KPR. Misalnya, "Strategi menggelar gathering, expo di daerah-daerah, serta optimalisasi marketing dengan mempercepat proses aplikasi KPR juga bisa menggenjot KPR," ungkapnya.
Perbankan adu jitu menggenjot kredit rumah
JAKARTA. Para bankir mulai memeras otak agar kredit pemilikan rumah (KPR) kembali terbang. Sebab, aturan Bank Indonesia (BI) soal batas rasio kredit terhadap nilai agunan atau loan to value (LTV) hingga larangan pembiayaan rumah kedua dan seterusnya yang berstatus inden, menghambat laju kenaikan penyaluran KPR perbankan sepanjang periode Juni 2013-Juni 2014 hanya 17,74%. Padahal sebelum ada beleid itu, rata-rata pertumbuhan KPR selalu di atas 20% per tahun. Sejumlah bank mulai menawarkan produk baru untuk memacu KPR. Contohnya, Bank Tabungan Negara (BTN) yang merilis KPR Easy Payment. Produk ini menjanjikan kemudahan pembayaran dan memungkinkan calon debitur untuk membayar angsuran bunga saja (interest only) selama dua tahun. Pembayaran cicilan secara penuh (bunga dan pokok) mulai dibayarkan setelah masa grace period berakhir. Direktur Utama BTN Maryono menyatakan, selain program promosi, pemasaran cara tradisional tetap ditempuh untuk memacu KPR. Misalnya, "Strategi menggelar gathering, expo di daerah-daerah, serta optimalisasi marketing dengan mempercepat proses aplikasi KPR juga bisa menggenjot KPR," ungkapnya.