Perbankan akui persediaan valas masih cukup



JAKARTA. Sejumlah bank bersiap mengantisipasi kenaikan transaksi valas sampai akhir tahun. Sebabsecara musiman pada akhir tahun permintaan transaksi valas berpotensi mengalami kenaikan.

Penyebabnya, pembayaran utang korporasi dan kebutuhan valas masyarakat yang tinggi menjelang akhir tahun. Permintaan valas ini juga didorong oleh kenaikan suku bunga acuan The Fed kemarin sebesar 25 bps.

PT Bank Central Asia Tbk akan menjaga likuditas valas dalam tingkat yang memadai untuk memfasilitasi kebutuhan transksi perdagangan valas dari nasabah. “Secara umum cadangan valas kami masih cukup sampai akhir tahun dan tahun depan,” ujar Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA, Kamis (15/12).


Untuk komposisi valas, BCA akan menjaga posisi devisa neto relatif kecil jauh dibawah ketentuan regulator. Hal ini untuk memitigasi risiko pasar terhadap fluktuasi valas.

PT Bank Negara Indonesia Tbk memenuhi kebutuhan valas dari DPK valas, obligasi dan pinjaman terkait valas. “Komposisi aset valas tahun depan diperkirakan tidak banyak berbeda dengan tahun 2016,” ujar Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan BNI kepada KONTAN.

Untuk transaksi valas, BNI mengutamakan nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang valas (natural hedge). Untuk manajemen valas, Rico mengatakan BNI memprioritaskan maturity mismatch terhadap nasabah.

Jika ada nasabah yang melakukan pembelian valas ke bank biasanya bank akan melakukan pembelian dari pasar. “Secara umum likuiditas valas tidak jadi soal,” ujar Jasman Ginting, Sekretaris Perusahaan Bank Panin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini