Perbankan Amerika mencetak pendapatan tertinggi



WASHINGTON. Setelah beberapa tahun bergelut dengan krisis finansial, pertama kalinya industri perbankan Amerika Serikat (AS) menikmati pemasukan tertinggi sejak semester pertama tahun 2007.

Berdasarkan data Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC), pada tiga bulan pertama tahun ini, perbankan Wall Street berhasil mengantongi pendapatan US$ 35,3 miliar. Angka ini naik 22,9% atau sekitar US$ 6,6 miliar dibandingkan setahun sebelumnya.

Kenaikan pendapatan mendongkrak peningkatan laba operasional sekitar 3,1% atau sekitar US$ 5,5 miliar di kuartal I-2012, dibandingkan setahun lalu.Namun, kinerja perbankan kali ini bukan ditopang kenaikan penyaluran kredit. Bank mengantongi pendapatan lebih banyak, karena lebih sedikit menyiapkan pencadangan kerugian.


Malah, penyaluran kredit turun 0,8% atau setara US$ 56,3 miliar sepanjang kuartal pertama. Apabila aktivitas pinjaman tidak segera meningkat, industri perbankan AS akan sulit meneruskan catatan laba yang terjadi di kuartal pertama.

Pimpinan FDIC Martin Gruenberg menyebutkan, masih terlalu dini menyimpulkan tren pertumbuhan pinjaman di sisa tahun. Menurut dia, penurunan kredit di kuartal pertama bersifat musiman. Misalnya, pendapatan kartu kredit turun setelah mencapai puncak di liburan akhir tahun lalu.

Ekonom American Bankers Association, Jim Chessen mengutarakan, volume total pinjaman akan berlanjut negatif, karena perlambatan sektor perumahan. Kredit hunian dan real estate turun sebesar US$ 19,2 miliar atau 1% pada kuartal lalu. "Keseluruhan volume peminjaman untuk perbankan akan tumbuh secara bertahap hingga pasar properti berkembang," ujarnya.

Perbankan memang masih harus waspada dengan risiko krisis utang Eropa. Memang, perbankan AS tidak fokus pada negara Eropa atau institusi tertentu di benua biru. "Namun, efek makroekonomi dan potensi kesulitan finansial yang signifikan di Eropa berpeluang memberi imbas pada institusi kita," papar Gruenberg.

Apalagi, perbankan AS belum terlalu kuat. Pada kuartal pertama-2012, sebanyak 16 bank ditutup, menggambarkan level terendah sejak kuartal IV-2008. Dari 7.307 institusi yang ditangani FDIC, tercatat 722 di antaranya masuk daftar bermasalah.

Editor: