KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan makin menikmati cuan dari peningkatan investasi di pasar modal lewat bisnis kustodian. Sejumlah bank sukses mencatatkan pertumbuhan positif komisi bisnis jasa kustodian. Bank Central Asia (BCA) mencatatkan asset under custody (AUC) lebih dari Rp 417 triliun per September 2024, meningkat 27% secara tahunan. "Ini selaras dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen investasi seperti reksadana dan surat berharga," kata Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication BCA, Selasa (15/10).
Baca Juga: Perbankan Optimistis Laju Pertumbuhan Kredit Melesat di Akhir 2024 Hera mengungkapkan, BCA telah bekerjasama dengan 40 manajer investasi untuk layanan bank kustodian dan mengadministrasikan lebih dari 300 produk investasi. Senada, Bank CIMB Niaga juga mencatat pertumbuhan bisnis jasa kustodian. Per September 2024, aset kelolaan kustodian bank ini mencapai Rp 305 triliun, meningkat 27% secara tahunan. Asset under management (AUM) reksadana mencapai Rp 48,3 triliun, naik 10% secara tahunan. Rusly Johannes, Direktur Business Banking Bank CIMB Niaga, menyampaikan, bisnis kustodian memberi kontribusi pendapatan yang cukup baik. "Ini bukan hanya dari custodian fee, tapi juga berkontribusi pada pendapatan dari produk-produk perbankan yang dipergunakan para nasabah, sehubungan dengan layanan penyimpanan efek dan fund administration," jelas Rusly. Baca Juga: Bank Digital Afrika Bidik Pasar UMKM Indonesia