Perbankan berlompa memupuk modal



JAKARTA. Persaingan di industri perbankan di Indonesia semakin ketat. Agar bisa terus berkembang, bank perlu memupuk modalnya untuk memperluas jaringan dan mengucurkan kredit. Ada beragam sumber permodalan. Salah satunya adalah menerbitkan saham baru (rights issue), seperti yang akan dihelat Bank OCBC NISP dan Bank Bukopin pada kuartal IV 2013.

OCBC membidik dana rights issue Rp 3,5 triliun agar rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) menembus level 17%, dari posisi CAR per September 2013 sebesar 14,9%. "Penambahan modal ini untuk pertumbuhan kredit di akhir 2013 dan tahun depan," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Selasa (29/10).

Bank milik investor asal Singapura ini membidik pertumbuhan kredit 21% sampai akhir 2013. Realisasi kredit OCBC per September 2013 mencapai Rp 61 triliun. Tahun depan, mereka memproyeksikan kredit tumbuh di bawah 20%, mengingat pemulihan ekonomi global belum stabil. Sektor yang dibidik transportasi, logistik, manufaktur dan consumer goods.


Bukopin juga menempuh langkah rights issue untuk menambah modal. Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan Bank Bukopin, mengatakan saat ini adalah waktu yang pas untuk rights issue. Nah, modal ini akan dipakai untuk tahun depan. Bank Bukopin membidik dana rights issue Rp 1,86 triliun. "Kami akan rights issue pada sisa akhir tahun ini," imbuh Tri.

Bank milik Grup Bosowa ini akan menjaga rasio CAR di level 17% sampai 18% pasca rights issue. Per Juni tahun ini, CAR Bukopin 16%. Secara umum modal Bukopin masih kuat, namun sebagai antisipasi, perusahaan perlu memupuk modal lebih besar. "Ke depan kami optimistis pertumbuhan kredit akan sama dengan industri," ucap Tri. BI dan pelaku perbankan memproyeksikan kredit tumbuh 15%-20% pada 2014.

ICB Bumiputera juga berniat rights issue senilai Rp 315 miliar untuk menambah modal di tahun depan.

Sedangkan Bank Muamalat Indonesia menggelar rights issue Rp 1,5 triliun. Pasca aksi itu, Muamalat berharap CAR-nya naik dari 12% jadi 17%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo