JAKARTA. Perbankan kembali bersiap meraup dana segar dari pasar modal pada tahun 2014. Bank Mandiri dan Bank Internasional Indonesia (BII) berencana menerbitkan obligasi tahun depan. Menurut rencana, Bank Mandiri akan kembali menggelar penerbitan obligasi, setelah menunda rencana penerbitan obligasi sekitar Rp 5 triliun-Rp 8 triliun pada tahun ini. Bank pelat merah ini akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi sebagai sumber dana penyaluran kredit. Pahala N. Mansury Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, mengatakan penerbitan obligasi berdenominasi rupiah untuk membantu likuiditas rupiah. Bank Mandiri memperkirakan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun depan di kisaran 14%-15%. Ini lebih rendah dari pertumbuhan tiga tahun sebelumnya yang antara 17%-18%. "Kami perlu menerbitkan obligasi karena rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) rupiah mulai tinggi," kata Pahala, Senin (11/11).
Perbankan bidik dana segar dari pasar modal
JAKARTA. Perbankan kembali bersiap meraup dana segar dari pasar modal pada tahun 2014. Bank Mandiri dan Bank Internasional Indonesia (BII) berencana menerbitkan obligasi tahun depan. Menurut rencana, Bank Mandiri akan kembali menggelar penerbitan obligasi, setelah menunda rencana penerbitan obligasi sekitar Rp 5 triliun-Rp 8 triliun pada tahun ini. Bank pelat merah ini akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi sebagai sumber dana penyaluran kredit. Pahala N. Mansury Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, mengatakan penerbitan obligasi berdenominasi rupiah untuk membantu likuiditas rupiah. Bank Mandiri memperkirakan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun depan di kisaran 14%-15%. Ini lebih rendah dari pertumbuhan tiga tahun sebelumnya yang antara 17%-18%. "Kami perlu menerbitkan obligasi karena rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) rupiah mulai tinggi," kata Pahala, Senin (11/11).