Perbankan bidik nasabah dari penjualan ORI 011



JAKARTA. Rencana penerbitan obligasi ritel negara (ORI) senilai Rp 20 triliun pada bulan Oktober mendatang diprediksi bakal menarik minat masyarakat, khususnya para deposan. Pasalnya, selama ini tingkat bunga yang ditawarkan ORI lebih tinggi ketimbang penempatan dana di simpanan berjangka alias deposito.Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengamini hal tersebut. Ia bilang, ORI memiliki bunga lebih tinggi dari tabungan dan deposito. "Jadi, akan menarik minat deposan dan penabung," katanya, akhir pekan lalu (11/7).Di BCA sendiri, lanjut Jahja, nasabah yang membeli ORI cukup banyak. Hal itu terlihat dari realisasi penjualan ORI seri 010 (ORI 010) yang dirilis beberapa bulan lalu. "Data ORI 010, BCA mendapatkan kuota Rp 2,06 triliun, dan berhasil menjual Rp 2,1 triliun," imbuhnya.Hal senada diungkapkan Irman Alvian Zahiruddin, Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Dia menilai, ORI 011 nanti bakal menarik minat para investor, khususnya nasabah BTN.Di sisi lain, ketertarikan nasabah ke ORI tidak akan mengganggu aliran dana ke deposito. Pasalnya, kata Irman, nasabah sudah menyiapkan alokasi tersendiri untuk pembelian surat berharga. "Seperti saat penjualan ORI sebelum-sebelumnya, penempatan dana di tabungan dan deposito tetap meningkat," tandasnya.Irman juga menegaskan, BTN akan mengikuti proses seleksi agen penjual dan berharap ikut serta dalam penjualan ORI 011 nanti. Bahkan, dia optimistis BTN bisa memperoleh jatah penjualan ORI 011 senilai Rp 500 miliar. Sekadar mengingatkan, sebanyak 21 calon penjual ORI seri 011 siap menyukseskan hajatan tersebut.Dalam tulisan di Harian KONTAN, Rabu pekan lalu (9/7), analis memprediksi kupon ORI 011 tidak akan berbeda jauh dengan rata-rata suku bunga deposito saat ini. Sejumlah analis meramal, kupon ORI 011 bakal berada di kisaran 7%-8,75%. Sementara suku bunga deposito berdasarkan data dari Pusat Informasi Pasar Uang, saat ini berada di level 6,8% hingga 7,11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yuwono Triatmodjo