KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran di perbankan melalui
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bukan hanya mempermudah transaksi, namun juga penting untuk mendorong penurunan inflasi tahun ini. Tak ayal Perbankan nasional pun optimistis dapat terus memacu kinerja transaksi pembayaran melalui QRIS tahun 2024. Bank Indonesia tahun ini menargetkan volume transaksi QRIS bisa mencapai 2,5 miliar transaksi dan 55 juta pengguna.
Adapun kinerja transaksi QRIS sepanjang 2023 berhasil berbuah manis, dimana nominal transaksi QRIS tumbuh 130,01% secara tahunan (YoY) dengan nilai transaksi tembus Rp 229,96 triliun.
Baca Juga: Bisa Tekan Inflasi, Perbankan Pasang Target Pertumbuhan Transaksi QRIS Tahun 2024 Sementara jumlah pengguna QRIS mencapai 45,78 juta pada tahun lalu, dengan jumlah merchant mencapai 30,41 juta yang sebagian besar merupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Seiring dengan optimisme BI terhadap pertumbuhan transaksi pembayaran melalui QRIS tahun ini, sejumlah perbankan juga sudah ancang-ancang pasang target untuk tahun 2024. Teranyar, Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan transaksi QRIS baik secara volume transaksi maupun frekuensi transaksi dapat tumbuh di atas 50% secara tahunan atau
year on year (YoY) pada tahun 2024. Direktur Digital & IntegratedTransaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan optimisme tersebut tak luput dari kinerja layanan pembayaran di BNI yang mana QRIS menjadi salah satu layanan unggulan pilihan nasabah dalam transaksi pembayaran domestik maupun lintas negara melalui QRIS Cross Border.
Baca Juga: Transaksi QRIS BRI Tumbuh Lebih dari 400% Hingga November 2023 "Ini merupakan bagian dari strategi peningkatan transaksi untuk nasabah," kata dia kepada Kontan, Kamis (18/1). Sementara itu, untuk akuisisi merchant, BNI menargetkan pertumbuhan merchant dapat di atas 15% YoY tahun ini. Corina juga menyebut pertumbuhan transaksi digital di UMKM sejalan dengan rencana pertumbuhan Merchant QRIS. Di sisi lain, meski tidak merinci bagaimana realisasi hasil kinerja transaksi QRIS tahun lalu, namun Corina menyebut sepanjang tahun 2023, BNI mencatatkan kinerja positif untuk transaksi QRIS melalui pertumbuhan volume transaksi yang agresif yaitu sebesar 139% YoY dan jumlah transaksi tumbuh 280% yoy, serta pertumbuhan akuisisi merchant QRIS sebesar 15% (yoy). Senada, Bank Tabungan Negara (BTN) juga optimistis bisa mencapai pertumbuhan transaksi QRIS baik volume maupun frekuensi transaksi minimal 50% YoY pada tahun 2024. BTN juga memasang target akuisisi merchant QRIS dapat tumbuh di atas 30% YoY tahun ini. Direktur IT & Digital BTN Andi Nirwoto mengatakan optimisme target yang dibidik tersebut seiring dengan tren kinerja transaksi QRIS yang tumbuh positif sejak tahun 2022 sampai 2023 lalu, dimana sales volume dan jumlah transaksi QRIS BTN tumbuh di atas 100%. Andi merinci frekuensi transaksi QRIS tahun 2023 tercatat di atas 2 juta transaksi dengan sales volume sekitar Rp 400 miliar, dengan jumlah merchant yang di-akusisi lebih dari 15 ribu merchant.
Baca Juga: Transaksi QRIS BCA Tumbuh 263% Per Oktober 2023, Ekspansi ke Cross Border Dia menyebut, dengan penerapan strategi akuisisi dan promo transaksi QRIS yang tepat, pihaknya sangat optimistis untuk dapat mencapai target akuisisi dan transaksi QRIS ditahun 2024 "Hal tersebut didukung oleh gencarnya sosialisasi yang dilakukan oleh regulator maupun pelaku industri sistem pembayaran untuk menggunakan media QRIS sebagai transaksi jual beli melalui program promo di merchant-merchant QRIS," kata Andi kepada Kontan, Kamis (18/1). Begitu juga dengan akuisisi merchant. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi serta history transaksi QRIS di tahun 2023, BTN optimistis mampu mencapai akuisisi merchant QRIS sebesar 240% dari target yang ditetapkan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank yang memiliki kantor cabang terbanyak di Indonesia, turut optimistis terhadap pertumbuhan transaksi QRIS di tahun 2024.
Baca Juga: Transaksi QRIS Tetap Dinamis Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan, pertumbuhan transaksi QRIS BRI didorong beberapa faktor. Di antaranya kemudahan dan keamanan yang dalam melakukan transaksi digital. Serta semakin mudahnya masyarakat mengakses teknologi dan peningkatan penetrasi internet di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya tidak terlayani. "Tren
pertumbuhan transaksi QRIS akan tumbuh secara agresif, diiringi dengan peluasan jaringan QRIS dan juga QRIS cross-border ke beberapa negara. BRI akan terus mengembangkan fitur QRIS
cross-border, agar transaksi QRIS BRI dapat terus bertumbuh," kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli