JAKARTA. Harga obligasi pemerintah melonjak pada perdagangan kemarin (18/1). Indeks Inter Dealer Market Association (IDMA), sebagai acuan harga obligasi pemerintah, pada penutupan Rabu (18/1) mencapai 113,45, naik 85 basis poin (bps) dari hari sebelumnya di 112,65. Ini level tertinggi sepanjang sejarah. Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing menuturkan, signifikannya peningkatan harga obligasi tidak terlepas dari banyak pengaruh positif di pasar domestik. Salah satunya datang dari Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service yang akhirnya menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade. "Tentu saja kenaikan rating ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia yang sedang menjadi incaran investor-investor besar di dunia," ujarnya, kamis (19/1).Analis obligasi Mega Capital, Ariawan menambahkan, beberapa kebijakan moneter Bank Indonesia juga turut menggiring harga obligasi pemerintah terus naik. Kebijakan moneter terbaru BI, mengenai pelebaran batas bawah suku bunga deposit facility (simpanan bank di BI) menjadi 200 basis poin (bps) di bawah BI rate, menggiring perbankan terus masuk ke pasar obligasi.
Perbankan dan BI berburu SUN, indeks IDMA capai rekor tertinggi
JAKARTA. Harga obligasi pemerintah melonjak pada perdagangan kemarin (18/1). Indeks Inter Dealer Market Association (IDMA), sebagai acuan harga obligasi pemerintah, pada penutupan Rabu (18/1) mencapai 113,45, naik 85 basis poin (bps) dari hari sebelumnya di 112,65. Ini level tertinggi sepanjang sejarah. Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing menuturkan, signifikannya peningkatan harga obligasi tidak terlepas dari banyak pengaruh positif di pasar domestik. Salah satunya datang dari Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service yang akhirnya menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade. "Tentu saja kenaikan rating ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia yang sedang menjadi incaran investor-investor besar di dunia," ujarnya, kamis (19/1).Analis obligasi Mega Capital, Ariawan menambahkan, beberapa kebijakan moneter Bank Indonesia juga turut menggiring harga obligasi pemerintah terus naik. Kebijakan moneter terbaru BI, mengenai pelebaran batas bawah suku bunga deposit facility (simpanan bank di BI) menjadi 200 basis poin (bps) di bawah BI rate, menggiring perbankan terus masuk ke pasar obligasi.