Perbankan dan Industri Transportasi Dorong Penggunaan Transaksi Non Tunai Saat Mudik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena pembayaran secara cashless atau non-tunai telah jadi solusi gaya hidup masyarakat modern. Selain menawarkan kepraktisan dan efisiensi, tren cashless juga memiliki keuntungan karena rekam jejak digital bisa memudahkan pencatatan keuangan dan juga bisa menghemat waktu karena tidak perlu repot menunggu uang kembalian saat bertransaksi.

Di sektor tranportasi, pembayaran non tunai sudah hal yang biasa di tengah akselerasi tranformasi digital yang dilakukan pelaku bisnis. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengakselerasi tranformasi digital di sektor ini. "Pandemi mendorongtransformasi secara digital, mulai dari membeli tiket hingga melakukan check-in saat perjalanan," kata dia dalam webinar bertajuk Mudik Aman dan Nyaman dengan Cashless, Senin (17/4).

Dia melihat tren pembayaran non tunai memberikan banyak manfaat di sektor transportasi, diantaranya lebih tranparansi, bisa menghindari pungutan liar, dan memberi efisiensi dari sisi pengguna.


Menurutnya, penggunaan cahsless akan membantu mudik lebaran tahun ini berjalan lebih lancar karena akan mengurai kepadatan di simpul-simpul transportasi, seperti di bandara, pelabuhan, dan rest area.

BCA salah satu bank nasional yang mendorong nasabah melakukan transaksi non tunai lewat BCA mobile. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan, Aplikasi tersebut siap menddukung berbagai kebutuhan Ramadan lewat berbagai fitur seperti lifestyle, bayar Zakat, berbelanja harian, top up kartu Flazz, pembayaran tagihan, hingga bagi bagi THR.

"Bayar tagihan saat mudik, cukup dengan mBCA atau BCA mobile. Cek transaksi, sisa limit dan upgrade limit Kartu Kredit cukup melalui myBCA atau BCA mobile. Bayar ini itu saat mudik bisa dengan QRIS di MyBCA atau BCA mobile," katanya.

Menurut Jahja, transaksi non tunai terus memperlihatkan pertumbuhan pesat. Sementara pada bulan Ramadan biasanya transaksi bulanan nasional meningkat sebesar 8 - 9% dibandingkan periode normal. 

PT ASDP Indonesia Ferry salah satu pelaku industri transfortasi yang sudah menerapkan pengunaan cashless untuk pembelian tiket. Layanan itu sudah dimulai sejak Agustus 2018 dan pada awalnya tentu tidak mudah. 

"Tahun 2018 kami mulai cashless penolakannya luar biasa tetapi kami tidak boleh mundur dan kami memang saat itu melaksanakannya di saat musim Lebaran, dan pertama kali diterapkan di lintasan tersibuk Merak-Bakauheni pada saat peak season," ungkap Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi

Saat ini masih ada masyarakat yang protes karena diterapkannya digitalisasi pembayaran tiket ASDP adan ada yang tetap bersikeras untuk melakukan go-show pembelian tiket. Namun, ASDP tetap mengedepankan cashless.

Tahun ini minat mudik Lebaran akan pesat. Pemudik tahun ini diprediksi mencapai 182 juta lebih, naik dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 85 juta. Oleh karena itu, ASDP melihat transaksi non tunai mutlak dilakukan untuk meningkatkan keamanan penumpang.

Ira memaparkan, di pelabuhan Merak pada tahun 2022 tingkat V/C Ratio (rasio puncak arus mudik terhadap kapasitas total) angkutan Lebaran di pelabuhan berada di angka 0,77, sedangkan pada 2023 V/C Ratio berada di angaka 0,60.

"Prinsipnya, kalau V/C Ratio itu angkanya 1,0 berarti macetTahun ini V/C Ratio membaik karena makin turun. Bayangkan kalau konsumen masih menggunakan uang tunai, tentu antrian di pelabuhan pasti akan panjang. Kita ingin pastikan, dengan layanan digitalisasi yakni reservasi online dan cashless V/C Ratio akan terus menurun sehingga memberikan kenyamanan pada konsumen," tutur Ira.

Dia mengingatkan bahwa pihaknya tidak melayani penjualan tiket di pelabuhan. Terhitung mulai 1 Mei 2020 sudah tidak ada lagi penjualan tiket di Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Ketapang, dan Pelabuhan Gilimanuk. Selain itu, pengguna jasa ASDP wajib memiliki tiket 1 hari sebelum keberangkatan (H-1). Masyarakat juga dapat membeli tiket online Ferizy sejak H-60.

Adapun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan aplikasi Mitra Darat untuk pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menikmati layanan mudik gratis. Permintaan untuk mudik gratis tahun ini dilihat masih kurang kuota.

Oleh karena itu, Kemenhub menyiasati agar mudik gratis dengan bis hanya diberikan pada masyarakat yang benar-benat membutuhkan bukan sekedar coba-coba ingin mengikuti mudik gratis. "Kami sudah koordinasi dengan Dishub DKI Jakarata dan yang lainnya, setidaknya saat ini ada 1.600 data yang mendaftar mudik gratis dibeberapa lokasi. Sehingga dengan adanya aplikasi Mitra Darat ini kami sudah bisa mengetahui siapa saja yang mendaftar," kata Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Suharto 

Suharto menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian tiket secara langsung atau go-show. Hal ini dilakukan demi kelancaran dan kenyamanan masyarakat saat mudik.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Media Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nursodik Gunarjo menuturkan bahwa mudik merupakan tradisi tetap yang sudah menjadi the part of our life being. Karena sifatnya berulang, masyarakat seyogyanya sudah memiliki skill mudik yakni pengetahuan tentang mudik, bagaimana menyikapi mudik, dan bagaimana berperilaku saat mudik.

"Kita sudah melakukan mudik berulang kali, ratusan kali, kalau bahasa Jawanya mudik sudah berkali-kali tapi ora pinter-pinter. Artinya sampai saat ini pun kita masih terus belajar bagaimana melaksanakan mudik secara baik karena dinamika situasi dan kondisi mudik membuat masyarakat harus terus dididik agar memiliki skill mudik yang baik melalui sosialisasi," ujar Nursodik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk