Perbankan Digital Catatkan Pertumbuhan NIM yang Pesat pada Semester I-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan digital mencatatkan pertumbuhan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang pesat pada semester I-2023. Bahkan, nilai NIM mereka kini jauh di atas bank jumbo.

PT Bank SeaBank Indonesia misalnya mencatatkan peningkatan NIM mencapai 19,07% dibandingkan periode sama tahun lalu di level 15,72%

Diikuti oleh PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mencatatkan NIM 17,33%, PT Bank Neo Commerce (BBYB)  mempunyai NIM 16,15%, dan Bank Jago mempunyai NIM 10,46% pada semester I-2023.


Nilai NIM bank digital itu juga berada jauh di atas NIM sejumlah bank jumbo seperti NIM Bank Central Asia (BCA) berada di level 5,6%, naik dari 5% pada Juni tahun lalu. NIM Bank Mandiri meningkat dari 5,37% ke level 5,56%. NIM Bank Danamon naik tipis dari 5,10% jadi 5,13%.

Baca Juga: Kalahkan BRI, Bank Digital Ini Cetak NIM Tertinggi di Indonesia

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, pertumbuhan NIM perbankan di Indonesia memang menjadi salah satu daya tarik bagi investor, terutama investor asing. "Hal ini karena perbankan Indonesia menawarkan tingkat keuntungan yang tinggi yang diperoleh dari NIM yang besar," kata Piter Kepada kontan.co.id.

Sementara Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai, NIM bank digital tercatat tinggi karena bank digital mempunyai tingkat suku bunga kredit dan suku bunga pinjaman yang tinggi.

"Hal ini membuat pendapatan bunga bersih bank ikut meningkat. Walau begitu, balik lagi ini tergantung ekosistemnya. Kalau punya ekosistem yang kuat, NIM nya juga akan terangkut naik," ujarnya.

Selain itu, kata Amin tingginya NIM bank digital terdorong oleh strategi kerja sama atau channeling bank digital dengan sejumlah platform digital dalam penyaluran kredit.

Tak berbeda dengan Amin, Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia (UI) Budi Frensidy bilang, NIM bank digital lebih tinggi karena mereka melakukan kerja sama dengan fintech dalam menyalurkan kredit yang umumnya tanpa agunan seperti utang kartu kredit.

"Pinjaman-pinjaman tanpa agunan ini berisiko tinggi sehingga sudah sewajarnya mengenakan bunga tinggi," katanya.

Baca Juga: Ini Daftar Bank dengan NIM Tertinggi di Indonesia

Menurutnya, selama kredit bank digital ini mengincar ritel yang tidak punya agunan, sehingga tidak bankable, NIM akan tetap tinggi sesuai dengan risikonya.

Sejumlah bank digital memang mengandalkan strategi penguatan ekosistem hingga channeling dengan platform digital lainnya untuk menjaga rasio profitabilitas.

Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Commerce Aditya Windarwo menjelaskan, sejak BNC bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital, fokus utama BNC adalah terus melengkapi berbagai layanan dan produk keuangan yang disajikan secara digital di aplikasi neobank. 

"Saat ini, aplikasi neobank menjadi salah satu aplikasi perbankan yang paling lengkap, terutama bila dibandingkan dengan aplikasi perbankan dengan layanan digital lainnya. Kami ingin memberikan pilihan layanan yang luas bagi nasabah setia kami," jelas Aditya.

Pihkanya pun bersyukur berbagai layanan BNC mendapatkan tempat di hati masyarakat seperti produk tabungan Neo NOW, deposito Neo WOW, layanan pembayaran QRIS, Neo Bisnis dan juga Fitur Payroll pada Corporate Internet Banking BNC. Selain itu, layanan transfer melalui VA, serta produk Neo Pinjam yang melayani khusus bagi nasabah yang memerlukan peminjaman dana untuk berbagai keperluan. 

Sementara Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian berharap, raihan NIM yang sejalan dengan pendapatan bunga bersih mampu memperkuat kinerja positif Amar Bank, mempertahankan profitabilitas yang berkelanjutan, serta meningkatkan dampak sosial yang positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Margin Bunga Bersih (NIM) Perbankan Diproyeksikan Kian Mekar Hingga Akhir Tahun 2023

Vishal mengatakan, pencapaian tersebut merupakan hasil kontribusi Tunaiku sebagai platform pinjaman digital Amar Bank yang menyalurkan pinjaman kepada individu maupun UMKM, serta pertumbuhan dalam penyaluran kredit komersial dan korporasi.

"Amar Bank berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan kredit dengan mengembangkan kolaborasi antara Amar Bank dan platform digital. Bertujuan untuk memperluas akses dan mendorong penyaluran kredit bagi mereka yang masih memiliki akses terbatas ke layanan keuangan," tuturnya.

Adapun Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung memaparkan, kinerja keuangan Bank Jago hingga kuartal II-2023 menunjukkan momentum yang baik dan on the right track.

"Kami ingin menumbuhkan bisnis kami lebih besar lagi dengan terus berinovasi sebagai bank berbasis teknologi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital," jelas Arief.

Di sisi lain, pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperdalam dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .