KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank di tanah air fokus menggarap sistem pembayaran lintas negara atau cross border payment melalui beragam skema yang disesuaikan. Salah satunya PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) atau CIMB Niaga yang turut menyediakan layanan transfer
cross border. Mereka menyebut layanan transfer valuta asing atau valas juga turut mendukung proses pembayaran lintas negara dengan pilihan 15 mata uang asing. Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan menyebut CIMB Niaga menawarkan sejumlah kemudahan soal layanan transfer lintas negara ini karena semuanya dapat diakses mudah lewat platform digital mereka.
“Berbagai channels dan yang paling favorit adalah lewat OctoMobile dan OctoClicks sehingga nasabah bisa bertransaksi lebih leluasa,” ujar Lani kepada Kontan Rabu (15/5).
Baca Juga: Transfer Valas CIMB Niaga Mendukung Pembayaran Metode Cross Border Sayangnya dalam hal ini Lani tidak menjabarkan berapa detail pengguna layanan transfer cross border CIMB niaga tersebut. Menurut Lani CIMB Niaga menginformasikan soal layanan valas ini kepada seluruh nasabah, tetapi utamanya layanan ini banyak menjangkau para nasabah prima dan non ritel CIMB Niaga. Lani menjelaskan bahwa secara skema, rekening rupiah tersebut memang dibuat terpisah dari rekening valas dan semuanya dapat diakses melalui platform digital yang mereka miliki. “Rekening Rupiah terpisah dari rekening valas dan semua bisa dilihat dan di akses secara total di OctoMobile, OctoClicks dan juga di BIZ Channel atau OctoBiz untuk non ritel,” kata Lani. Bukan hanya CIMB Niaga, salah satu bank plat merah di tanah air PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) turut menyediakan layanan transfer valuta asing (valas) antar lintas negara atau cross border melalui dua skema berbeda. Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan skema yang dimaksud adalah skema untuk nasabah korporasi juga nasabah perorangan atau ritel. “Melalui layanan SWIFT, kami mendukung transfer antar bank dengan nilai tinggi yang umumnya digunakan oleh korporasi. Sementara itu, melalui layanan API, kami berkolaborasi dengan mitra non-bank untuk mendukung pembayaran dengan nilai rendah yang biasanya dilakukan oleh perorangan atau ritel,” ujar Okki kepada Kontan Senin (20/5). Berbeda dari CIMB yang memisahkan rekening rupiah dari rekening valas untuk layanan ini, BNI justru tidak melakukan pemisahan ini dalam model operasionalnya. Rekening biasa dan rekening valas justru disatukan dengan tujuan memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi valas secara langsung. Okki mengatakan bahwa layanan cross border valas milik BNI ini sangat beragam. Contoh saja untuk layanan SWIFT, mereka menawarkan kemudahan dalam penggunaan Multi CCY, realtime tracking, akses digital front-end melalui platform BNI Direct & BNI Mobile Banking.
Baca Juga: Perbankan Sambut Perluasan Pemanfaatan QRIS Antar Negara Di Singapura Di lain sisi untuk layanan perorangan atau API, BNI juga turut menyuguhkan layanan full hur service 24/7, proses real-time, serta real-time tracking & statement untuk mitra non-bank. Okki merinci saat ini ada sekitar 4 juta diaspora Indonesia di seluruh dunia yang sudah mengakses layanan milik BNI ini. “Kami yakin bahwa dengan fokus pada proses digitalisasi yang menyeluruh, kami akan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah kami,” kata Okki. BNI utamanya menyasar diaspora Indonesia dan UMKM yang dalam proses go internasional. Sementara itu data terakhir menunjukan bahwa di kuartal I-2024 ini tercatat ada 6,3 juta slip transaksi atau tumbuh 31% secara tahunan dan total volume transaksi mencapai Rp 865 triliun. Beberapa faktor pendorong kinerja kredit valas BNI di antaranya pertumbuhan transaksi Remittance BNI meliputi peningkatan jumlah PMI dan diaspora di luar negeri, akuisisi mitra remittance di luar negeri, pertumbuhan transaksi internasional, serta peningkatan dalam transaksi (biaya pendidikan, biaya medis, perjalanan), terakhir peningkatan dalam proses bisnis, SLA, dan biaya transaksi di kanal digital BNI, tutup Okki. Bukan hanya bank konvensional, salah satu bank digital ternama tanah air Jenius milik PT Bank BTPN Tbk (BTPN) turut menyediakan layanan serupa. Hingga tahun lalu Jenius mencatat bahwa layanan ini sudah dipergunakan di lebih dari 188 negara dengan mata uang asing yang beragam. Berbagai fitur yang ditawarkan di antaranya buka dan aktivasi rekening mata uang asing, beli dan jual 24 jam selama 7 hari, kirim dan terima, dan kemudahan tarik tunai, transaksi luar negeri dan online dengan menghubungkan rekening mata uang asing ke Kartu Debit Utama Jenius berwarna oranye (m-Card). Jenius Business Stream Head Bank BTPN, Anita Ekasari mengatakan hingga saat ini total ada 9 mata uang asing yang tersedia otomatis di aplikasi Jenius. Hingga akhir tahun lalu, Anita mengatakan, layanan ini sudah dinikmati oleh teman Jenius di lebih dari 188 negara dengan berbagai mata uang asing di dunia. Adapun jumlah transaksi jual beli mata uang asing per Maret 2024 ini mencapai lebih dari 195 tribu transaksi, nilai ini tumbuh 39% secara YoY dibandingkan tahun sebelumnya.
Bicara soal skema penerapannya Anita menjelaskan bahwa di saat yang bersamaan nasabah yang memiliki satu akun Jenius dapat memiliki rekening dalam bentuk Rupiah dan sembilan rekening mata uang asing lain yang bisa diaktifkan. “Satu akun Jenius bisa memiliki rekening dalam Rupiah dan sembilan rekening mata uang asing yang dapat diaktifkan langsung dari aplikasi tanpa perlu ke kantor cabang atau dokumen tambahan. Pengguna juga dapat menghubungkan saldo mata uang asing ini ke Kartu Debit Utama Jenius. (m-Card) langsung dari aplikasi Jenius,” ujar Anita kepada Kontan Jumat (17/5). Menurutnya dalam hal ini pengguna diberikan akses untuk mengelola seluruh rekening mata uang asing ini dalam satu akun rekening Jenius. Beberapa manfaatnya di antaranya untuk cek kurs, jual dan beli hingga kirim dan terima mata uang asing. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi