Perbankan Jepang masuk Vietnam



TOKYO. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc sepakat membeli 20% saham VietinBank senilai 15,5 triliun dong atau US$ 743 juta. Pembelian perusahaan ini menjadi investasi terbesar Jepang di sektor perbankan Vietnam. Mitsubishi UFJ akan merealisasikan pembelian saham VietinBank dari Pemerintah Vietnam pada akhir 2013.

Mitsubishi UFJ merupakan bank terbesar di Jepang. Sebelum Mitsubishi UFJ, sejumlah perbankan Jepang yang lain, antara lain Mizuho Financial Group Inc dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc juga telah menanamkan dananya di perbankan Vietnam.

Shinichiro Nakamura, analis SMBC Nikko Securities Inc, mengatakan, perbankan Jepang memang sedang memacu ekspansi ke luar negeri untuk mengimbangi pasar dalam negeri yang menyusut. "Vietnam akan menjadi pasar kunci bagi Jepang dalam beberapa tahun ke depan," katanya.


Menurut Nakamura, saat ini beberapa bank besar dan sejumlah industri manufaktur Jepang sedang mencari wilayah diversifikasi, menjauh dari China. Walau saat ini Vietnam sedang bergulat dengan kredit macet dan pertumbuhan ekonomi lambat sejak 1999, beberapa industri Jepang sudah  masuk, antara lain Canon Inc dan Kao Corp.

Terhambat NPL tinggi

Dalam pernyataan bersama di Hanoi, Nobuyuki Hirano, Presiden Mitsubishi UFJ mengatakan, kesepakatan ini diharapkan memberi kesempatan bagi perusahaannya memperluas pinjaman ritel dan transaksi perbankan internasional di Vietnam. "Ini akan memberikan keuntungan jangka menengah," ungkap Nakamura.

Pham Huy Hung, Chairman VietinBank mengatakan, kesepakatan pembelian oleh Mitsubishi UFJ akan mengurangi saham pemerintah dari 80% menjadi 64%. Memiliki nama lengkap Vietnam Joint Stock Commercial Bank for Industry and Trade, VietinBank adalah bank publik terbesar di Vietnam dengan nilai pasar mencapai 54 triliun dong.

Dengan pembelian ini, VietinBank diharapkan mampu meningkatkan tata kelola dan manajemen resiko lebih baik. Apalagi saat ini bank-bank Vietnam dibebani dengan kredit macet atau non performing loan (NPL) tertinggi di Asia Tenggara. Tahun ini pertumbuhan ekonomi Vietnam diperkirakan hanya 5,03%. paling lambat dalam 13 tahun terakhir sebagai dampak penurunan pinjaman bank dan permintaan domestik.

Yoshinobu Yamada, analis  Deutsche Bank AG memperkirakan, kesepakatan pembelian Vietin Bank akan menghambat ekspansi Mitsubishi UFJ ke negara Asia Tenggara yang lain.  

Editor: Uji Agung Santosa